Advertorial
Intisari-Online.com - Dalam perkembangan paling terkini, Presiden AS Donald Trump sedang menunggu dengan penuh tanya apakah Pemimpin Korut Kim Jong Un betul-betul menjalankan program denuklirisasinya.
Tapi di tengah optimisme Presiden Trump bahwa kemungkinan besar Korut akan melaksanakan program denuklirisasi, ‘kabar buruk’ tentang program pengembangan senjata nuklir justru datang dari Rusia.
Pasalnya pada 19 Juli 2018, Presiden Rusia Vladimir Putin malah memamerkan rudal balistik ‘pencipta kiamat dunia’ terbaru, yakni rudal Sarmat.
Sebagai rudal yang bisa membawa 10 hulu ledak nuklir sekaligus, rudal Sarmat bisa menghantam semua daratan AS untuk menciptakan ‘kiamat’ dalam sekejap mata.
Baca juga:Siap Hadapi Serangan Nuklir AS, Rusia Sukses Uji Coba Rudal Perontok Nuklir PRS-1 M
Apalagi 10 hulu ledak nuklir yang diusung rudal Sarmat bisa menghantam 10 sasaran berbeda dalam waktu bersamaan.
Sebagai rudal produksi versi terbaru, Sarmat yang akan dioperasikan Rusia secara massal pada tahun 2020, merupakan pengembangan dari ‘rudal setan’, R-36M2 Voevoda yang oleh NATO disebut sebagai rudal SS-18 Satan.
Rudal SS-18 Satan sendiri selama ini merupakan rudal balistik nuklir yang ditakuti AS karena bisa diluncurkan dari kereta api.
Dari sisi penampilan, rudal Sarmat memang tidak sebesar rudal SS-18 Satan karena berukuran lebih ramping sehingga memudahkan untuk disimpan di silo-silo nuklir bawah tanah.
Selain itu, hulu ledak nuklir yang bisa dipasang pada rudal Sarmat juga beragam karena bisa dimuati hulu ledak nuklir dari yang paling ringan hingga hulu ledak yang paling berat serta paling menghancurkan.
Jika dipasangi hulu ledak nuklir berukuran sedang, rudal Sarmat bahkan bisa membawa sebanyak 16 hulu ledak nuklir.
Selain itu, dengan pemasangan mesin roket terbaru, membuat rudal Sarmat memiliki kecepatan hipersonik hingga bisa menghantam baik kawasan Kutub Utara maupun Kutub Selatan.
Jika rudal Sarmat sampai ditembakan ke sasaran dua kutub itu, bisa dipastikan gunung-gunung es akan mencair dalam sekejap dan menciptakan banjir bandang di seluruh dunia.
Oleh karena itu, kehadiran rudal Sarmat yang jika sampai digunakan bisa menghancurkan dunia benar-benar telah membuat AS ketar-ketir.
Apalagi Presiden Putin telah menegaskan bawah rudal-rudal Sarmat yang memiliki kecepatan hipersonik itu akan sulit ditangkis menggunakan rudal-rudal pertahanan udara milik AS.
Baca juga:9 Alasan Mengapa Vladimir Putin Jadi Salah Satu Pemimpin yang Paling Ditakuti Dunia