Intisari-Online.com – Pada dasarnya, berkomunikasi melalui media sosial memang bermanfaat, tetapi jika berlebihan justru berakibat sebaliknya. Misalnya membuat depresi, stres, hingga menyebabkan keterampilan berkomunikasi langsung menjadi lebih buruk. Nah, dari sekian media sosial yang ada, Facebook tampaknya menjadi yang paling diminati banyak orang--juga yang paling membuat kecanduan.
Berikut ini adalah tanda jika Anda terlalu menghabiskan banyak waktu di Facebook:
1.Facebook untuk mengatasi kecanggungan
Kerap kita yang merasa canggung ketika berada di acara sosial seorang diri; di acara pernikahan, misalnya. Nah, untuk mengatasinya, Facebook kerap menjadi solusi terakhirnya: memelototi akvitas yang ada di sana hingga membuat status paling baru. Meski ada yang bertujuan untuk menghilangkan kebosanan, Facebook ternyata juga digunakan untuk menghindari rasa canggung. Tentu ini berseberangan dengan nasihat Karen Sobel Lojeski, PhD, asisten profesor technology and society di Stony Brook University yang bilang, mengambil kesempatan untuk berbaur dengan orang lain akan membangun rasa percaya diri kita.
(Masih Suka Adu Mulut di Media Sosial? Anda Sudah Lakukan Hal yang Sia-sia)
2. Mudah merasa kesal pada orang lain
3. Tak akan berhenti scrolling hingga menemukan sesuatu yang menarik
Menurut Tim Bono, PhD, psychological and brain sciences di Washington University in St. Louis, desain Facebook benar-benar dapat membuat kita kecanduan. Di bagian news feed terdiri atas berbagai informasi, sehingga kita harus terus men-scrolluntuk menemukan posting-an yang benar-benar kita minati. Nah, ketika kita telah menemukannya, otak pun akan memerintahkan kita untuk terus melakukannya lagi, dan lagi. “Karena informasi itu kadang-kadang saja menarik, keinginan kita untuk kembali lagi akan semakin meningkat ketika sesuatu yang kita lihat itu menarik,” jelas Bono
4. Merasa kalau hidup orang lain lebih baik
Menurut Bono, secara alami kita akan menggunakan hidup orang lain untuk mengukur bagaimana kehidupan kita sendiri. “Media sosial—terutama Facebook--mengekspos kita terhadap informasi yang pada akhirnya membesar-besarkan betapa enaknya hidup orang lain dibandingkan dengan hidup kita, karena kita mendapatkan akses ke secuil segmen kehidupan orang lain,” jelasBono.
Kebanyakan, orang-orang akan mem-posting hal-hal yang relatif menyenangkan, seperti liburan misalnya. Namum, jarang yang membicarakan mengenai perjuangan atau pahitnya kehidupan. Nah, hal-hal seperti itulah yang kerap membuat kita menganggap kalau orang lain memiliki hidup yang lebih membahagiakan daripada hidup kita.