Intisari-Online.com – Penis seorang pria itu sederhana. Hanya memiliki beberapa fungsi dan memberitahu segala sesuatunya hanya dalam satu lirikan. Sementara, vagina, adalah hal yang rumit, organ dengan banyak wajah yang misterius tapi bisa mengacaukan pria. Nah, inilah yang perlu pria tahu tentang vagina pasangannya.
(Apa Penyebab Vagina Berkeringat dan Bau Selama Berolahraga?)
Klitoris adalah seluruh tempat.
Melihat sebuah inti kecil? Itulah puncak gunung es. Di bawah kelenjar eksternal klitoris adalah poros yang memisahkan kedua sisi vagina. Klitoris sebenarnya di kisaran 6 atau 7 inci. Klitoris internal membentuk dua “kaki” yang disebut crua, yang berjalan di sepanjang bagian dalam vagina. Kacang yang berada di antara mereka adalah jaringan spons dari kelenjar paraurethral, yang dipercaya sebagai G-Spot.
Jadi jika para pria ingin mencoba semua zona menyenangkan saat berhubungan seks, jangan hanya fokus pada kelenjar klitoris di luar, tapi cobalah menopang tubuh wanita pada bantal selama posisi misionaris untuk menggosok melawan G-Spot dan klitoris.
(Terapi Vagina ala Gwyneth Paltrow, Menyelipkan Telur Batu Giok)
Wanita mengerang di tengah malam.
Sekitar sepertiga dari wanita bisa mengingat orgasme dalam tidur mereka, demikian menurut sebuah penelitian dalam Journal of Sex Research. Sementara orgasme nokturnal tidak sering terjadi, gairah nokturnal terjadi secara rutin selam tidur REM, bisa-bisa sampai lima kali setiap malam. Bukan hanya klitoris yang penuh dengan darah, tetapi seluruh daerah kelamin, membuatnya lebih mungkin mengalami orgasme.
Vaginanya adalah pH seimbang.
Vagina secara alami bersifat asam, dengan tingkat pH sekitar 4,5. Sementara, semen atau sperma, sekitar 8. Ini secara alami menetralkan lingkungan dalam vagina, sehingga sperma dapat bertahan hidup di sana. Tetapi bila terlalu banyak sek dengan ejakulasi maraton, justru berpotensi menyebabkan infeksi seperti vaginosis bakteri. Untuk itu disarankan agar wanita buang air kecil dahulu di antara sesi berhubungan seks, sehingga mengurangi risiko mendapatkan bakteri.
Basahnya tergantung pada bulan.
Ketika berbicara tentang gairah, maka wanita itu sudah “basah”. Pelumasan vagina adalah salah satu tanda vasocongetion, atau aliran darah membuat gairah. Tapi basah juga dapat dipengaruhi pada siklus bulanan wanita. Ketika ovulasi, wanita lebih mungkin basah. Pada dasarnya adalah lendir serviks yang dikeluarkan sepanjang siklusnya. Derasnya tidak ada hubungannya dengan bagaimana ia terangsang, meskipun kadang-kadang wanita merasa super basah tanpa mood sama sekali.
Source | : | menshealth |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR