Advertorial
Intisari-Online.com -Terjadi antrean panjang di Stasiun Universitas Indonesia pagi ini, Senin (23/7).
Tak lain, ini disebabkan oleh kartu multitrip dan kartu bank tidak bisa digunakan di stasiun-stasiun hari ini.
"Hari ini hanya berlaku tiket kertas, hanya tiket kertas," ujar petugas PT Kereta Commuter Indonesia di Stasiun Universitas Indonesia.
Para pekerja yang biasanya bisa langsung tap in dengan kartu mereka, kini harus mengantre terlebih dahulu.
Baca juga:Wanita Hujat Ibu Hamil di KRL: Inilah Alasan Mengapa Ibu Hamil Wajib Diberi Perlakuan Istimewa
Di Stasiun UI, ada dua meja yang disediakan untuk tempat pembelian tiket kertas.
Antrean dua baris pun semakin panjang ketika satu per satu calon penumpang tiba di stasiun.
Kondisi seperti ini membuat calon penumpang mengeluh sambil antre.
"Mau naik kereta mesti antre tiket kertas, ini sih namanya balik ke zaman dulu lagi," ujar salah satu calon penumpang.
Calon penumpang tersebut bernama Almira yang merupakan pegawai di kawasan Sudirman.
Almira mengatakan dia sudah mengetahui informasi ini dari media sebelumnya.
Dia juga sudah menyiapkan uang pas untuk membeli tiket.
"Ini saya juga datang lebih pagi supaya enggak telat, karena tahu mesti antre kan," ujarnya.
Meski sudah melakukan persiapan, Almira tetap saja kesal.
Dia menyayangkan kenapa situasi seperti ini berlangsung di hari kerja.
"Ini sampai kapan ya harus seperti ini? Kalau berlarut-larut mungkin saya cari alternatif transportasi lain," kata Almira.
Tidak seperti Almira, seorang pria paruh baya bernama Ibrahim tidak mengetahui hari ini tiket yang berlaku adalah tiket kertas.
Ibrahim padahal sudah meminjam kartu multitrip milik anaknya untuk naik kereta hari ini.
Dia ingin pergi ke Stasiun Cawang untuk datang ke rumah temannya.
Dia berulang kali berkata "huh" kala harus ikut antre juga.
"Bagaimana sih ini, katanya kereta sudah bagus," kata dia.
Upgrade sistem
VP Komunikasi PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Eva Chairunisa mengatakan, mulai Senin (23/7) akan diberlakukan transaksi tiket kertas di 79 stasiun KRL.
Hal ini dilakukan karena sistem pembaharuan dan pemeliharaan sistem e-ticketing masih berlangsung.
"Untuk kelancaran mobilitas pengguna KRL, transaksi tiket KRL akan menggunakan tiket kertas yang diberlakukan di 79 stasiun KRL. Transaksi dengan tiket kertas dimulai dari perjalanan kereta pertama hingga kereta terakhir," ujar Eva dalam keterangan tertulis, Minggu (22/7).
Pihaknya mengimbau pengguna jasa KRL agar menyiapkan waktu lebih untuk menggunakan layanan KRL commuter line.
Sebab pemeliharaan sistem e-ticketing masih akan berlangsung di stasiun-stasiun besar.
"Selama pembaharuan dan pemeliharaan sistem e-ticketing masih berlangsung, pengguna KRL diimbau menyiapkan waktu lebih untuk menggunakan layanan KRL," kata Eva. (Jessi Carina)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Mau Naik Kereta Mesti Antre Tiket Kertas, Ini Sih Balik ke Zaman Dulu".