Advertorial
Intisari-Online.com- Lebih dari 46 ribu orang berada di daftar tunggu untuk makan di restoran ini pada awal pembukannya.
Restoran ini bernama Bunyadi, sebuah restoran telanjang pertama di London yang dibuka tahun 2016 lalu.
Restoran, yang menawarkan menu vegan atau non-vegan ini menawarkan 'pembebasan murni pengunjung.'
Itu artinya, pengunjung harus makan dalam bentuknya yang paling murni atau katakanlah saja secara telanjang.
Baca Juga:Benarkah 5 Makanan Asli Indonesia Mirip dengan Makanan Luar Negeri?
Jenis fotografi dan penggunaan telepon juga dilarang keras di restauran ini.
Bahkan di antara meja-meja, ada dinding-dinding bambu untuk memberikan privasi kepada pengunjung.
Tema telanjang juga diberlakukan di dapur.
Bahkan, tak hanya pengunjung saja, stafnya pun sama telanjangnya dengan pengunjung.
Mereka hanya mengenakan cawat berhiaskan semak belukar.
Makan di Bunyadi memang memiliki aturan yang ketat.
Baca Juga:Inilah 7 Makanan Aneh di Dunia yang Punya Penggemarnya Tersendiri, Anda Termasuk?
Tetapi pemilik Bunyadi, Seb Lyall, yang juga berada di belakang Owl Cafe London yang menampilkan burung hantu hidup, mengatakan kepada majalah Big Hospitality bahwa pengalaman eksperimental ini berjalan lancar di awal pembukaannya.
Yakni dengan sekitar 3.000 orang mengunjungi restoran telanjang.
Tubuh telanjang tidak selalu diartikan aau dikaitkan dengan hal seksual, seperti halnya gaya hidup para naturalist.
'Kualitas komunitas itu luar biasa, jadi sekarang adalah tugas saya untuk tetap di sana dan membawanya kembali.'
Ketika restoran buka, pengunjung diundang untuk membuka pakaian di ruang ganti.
Mereka kemudian diberi sandal dan jubah untuk disimpan.
Para tamu kemudian diminta untuk melepaskan pakaian ketika mereka telah mencapai tempat duduk mereka di sebuah bilik pribadi.
Menu 'telanjang', yang digambarkan sebagai 'renungan' oleh beberapa kritikus, memiliki fokus pada masakan organik dan vegan, yang menampilkan hidangan seperti bunga tom yang dikeringkan dengan bunga matahari kering, cumi kembang kol dan serpihan rumput laut.
Baca Juga:Konon Kabarnya, Negara-negara Ini Punya Populasi Wanita Cantik Paling Banyak di Dunia
Namun karena mengundang kontroversi setelah beberapa bulan beroperasi, akhirnya restoran ini tutup pada Juli 2016 dan berpindah lokasi di Paris.
Baca Juga:Kisah Pembunuhan Sadis Kepada Keluarga Sakamoto, Dicekik dan Dikuburkan Dalam Drum