Advertorial
Intisari-Online.com -Tak mau orang lain mengalami hal yang sama, seorang pengguna Facebook bernama Josua Kalalo membagikan cerita tentang kejadian tragis yang menimpa putrinya.
Dalam ponstingan Facebook-nya, Josua mengunggah foto anaknya dengan mata sebelah kanan diplester dengan kain kasa.
Intinya, Josua menghimbau kepada seluruh masyarakat agar tak membiarkan anaknya berlama-lama menonton video di ponsel.
Baca juga:Apakah Mata Juling Bisa Disembuhkan dan Diperbaiki?
Ia menulis:
“Hati2 para orang tua yg pny baby umur dibawah 4 tahun, jangan biasakan anak anda lihat youtube.
anak saya kena syndrome juling tapi blm parah diterapi 3 jam tiap hari tutup mata satu. save your baby from handphone.”
Josua juga menjelaskan bahwa anak yang sering menatap layar ponsel memiliki dampak yang berbeda-beda.
“…efek hp ke masing2 anak berbeda. ada yg mata juling seperti anak saya tp juling yg blm parah. ada yg merusak mata. sampai bisa mengakibatkan kebutaan jika tidak segera diperiksa ke dokter mata.
bagi yg anaknya pegang hp lebih dari 1 jam setiap harinya waspada aja. kurangi kebiasaan ini sebelum terjadi hal fatal pada anak anda.”
Postingan ini telah dibagikan sebanyak lebih dari 140 ribu kali, dan mendapatkan lebih dari 6.000 komentar.
Soal kebiasaan anak-anak berlama-lama dengan layar gadget, American Academy of Pediatrics (AAP) menyarankan anak di atas dua tahun menonton televisi atau layar teknologi lain dengan batas maksimum tidak lebih dari dua jam.
Sementara untuk anak yang di bawah dua tahun, sama sekali tak boleh terpapar perangkat.
Sayangnya, program televisi dan fitur ponsel akan selalu dibuat semenarik mungkin, sehingga sulit untuk Si Kecil melepaskan pandangan dari layar.
Baca juga:Inilah Vasily Zaytsev, Sniper Kondang yang Sempat Buta Tapi Akhirnya Jadi Pahlawan Soviet
Tak hanya risiko mata juling, gadget juga punya dampak merugikan lain bagi Si Kecil.
Jurnal Paediatrica Indonesiana berjudul 'Duration of watching TV and child language development in young children' menyebutkan anak bisa mengalami keterlambatan bicara.
“Tidak hanya perkembangan bahasa yang terpengaruh, tetapi perkembangan kognitif dan prestasi akademik juga dapat terpengaruh saat anak bertambah usia,” tulis jurnal itu.
Dari sumber yang sama, ada beberapa hal yang memengaruhi Si Kecil lebih betah berlama-lama menonton televisi.
"Seperti lamanya jam tidur per hari, pengaruh lingkungan dari keluarga yang gemar menonton televisi, atau memiliki televisi di kamar tidur, dan pengasuhan tanpa orangtua."
Oleh karena itu, peran orangtua penting untuk mengontrol Si Kecil agar tak terus-terusan menonton video dan menatap ponsel berlama-lama.
Mengingat dampaknya yang akan merugikan Si Kecil, seperti kisah dari warganet Josua Kalalo itu. (Amelia Putri/Artikel ini sebelumnya tayang di Nakita.grid.id, selengkapnya baca di sini)
Bahaya gadget bagi anak-anak
Di zaman yang modern ini, barang elektronik seperti gadget bukanlah sesuatu yang dianggap mewah lagi, karena gadget sudah dianggap sebagai bagian dari kehidupan Anda.
Bahkan, barang- barang seperti tv, ponsel, tablet, dan video games, kini bisa menjadi media yang edukatif untuk anak-anak.
Namun, apakah hal ini sebenarnya baik untuk perkembangan anak Anda? Adakah dampak negatif yang mungkin ditimbulkan?
Berikut 5 dampak negatif gadget yang perlu Anda waspadai bagi perkembangan anak Anda:
1. Bahaya Radiasi
Penelitian yang dilakukan Universitas Leeds di Nottingham dan Universitas Manchester and Institute of Cancer Research di London, Inggris, menyatakan bahwa syaraf yang masih berkembang dan tengkorak tipis pada diri anak-anak, membuat mereka menjadi rentan terkena radiasi dari gadget.
Bahkan, penggunaan gadget di dekat kepala dikhawatirkan dapat menghancurkan sel otak balita.
2. Obesitas
Penggunaan gadget dipercaya menjadi salah satu faktor penyebab obesitas di kota-kota besar, tak hanya untuk anak-anak, namun juga orang dewasa.
Hal ini dapat terjadi karena mereka cenderung menghabiskan ‘dunianya’ sendiri di depan gadget selama berjam-jam.
Waktu yang seharusnya dapat digunakan anak-anak untuk berlari-lari di taman bersama dengan teman-temannya, justru hanya digunakan untuk duduk diam di suatu tempat bersama dengan gadget nya.
Alhasil, kalori yang ada pada tubuh tidak terbakar dan mengendap menjadi lemak.
3. Gangguan Pengelihatan
Ketika menggunakan gadget, jarak mata anak dengan gadget seringkali tidak sesuai jarak aman yang dianjurkan.
Apabila sering terjadi, hal ini dapat menyebabkan gangguan pengelihatan pada anak Anda, terlebih bila menggunakannya di tempat gelap.
Cahaya yang terlalu terang dan penggunaan gadget yang terlalu dekat, merupakan kerjasama yang sangat ampuh untuk menganggu indra pengeliahatan anak Anda.
4. Kurangnya Kemampuan Berbicara
Mengutip dari Theasianparent.com, penelitian yang dilakukan oleh American Academy of Pediatrics, menyarankan agar anak yang berusia di bawah 2 tahun tidak diberikan kesempatan untuk menggunakan gadget karena dapat mengakibatkan keterlambatan bicara dan gangguan tidur.
Hal ini dapat terjadi karena pada saat menggunakan gadget, anak cenderung diam dan tidak bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya.
Penelitian lain juga menyingkap bahwa TV berpengaruh terhadap waktu bicara ‘berkualitas’ antara orang tua dan anak, di mana sangat penting bagi perkembangan bahasa anak.
5. Sulit Berkonsentrasi
Untuk jangka panjang, penggunaan gadget ternyata berdampak pada kemampuan konsentrasi anak, terutama dalam belajar.
Penggunaan gadget membuat anak bekerja menjadi seorang yang “multi-tasking” atau mengerjakan segala macam hal secara serentak.
Hal ini cenderung membuat anak menjadi tidak fokus karena sulit untuk berkonsentrasi.