Advertorial
Intisari-Online.com - Istilah superfood kini mulai jamak didengar. Banyak orang berlomba-lomba memburu makanan tersebut karena dianggap memiliki manfaat besar, sehingga sayang untuk dilewatkan.
Namun penting untuk diketahui, istilah superfood seringkali untuk pemasaran semata, bukan penelitian murni.
“Namun tidak berarti mereka (superfood) bukan makanan sehat. Hanya saja klaim-klaim tersebut belum sepenuhnya benar,” kata ahli gizi yang berbasis Massachusetts, Marit Harney, RD, CPT, kepada Menshealth.com.
Berikut 5 superfoods yang perlu dikaji ulang.
BACA JUGA:Pimpin Perlawanan Terhadap Saxon, Ini 4 Fakta Menarik Lainnya tentang Raja Arthur!
1. Blueberry
Blueberry mulai mendapatkan reputasi sebagai makanan super setelah studi tahun 1996 di Tufts University.
Peneliti menemukan, buah yang berwarna lebih gelap memiliki tingkat antioksidan tinggi, sehingga bisa mengurangi risiko kanker dan peradangan dalam tubuh.
Temuan ini dengan cepat diambil oleh John Suave, seorang ahli pemasaran di industri blueberry.
Dia pun gencar promosi dan berdampak peningkatan penjualan blueberry hingga 50 persen dari 2010 - 2015.
Berkat pendanaan penelitian dari industri blueberry, beberapa manfaat terkuak seperti menunda penurunan memori pada orang dewasa.
Selain itu, blueberry juga disebut meningkatkan koordinasi pada subjek tikus, serta menurunkan tekanan darah pada wanita pasca-menopause.
Tapi apakah blueberry benar-benar “super? Menurut Harney, jawabannya adalah “mungkin.”
Meskipun ada bukti signifikan blueberry memiliki manfaat kesehatan, "tidak ada satu pun makanan yang bisa memperbaiki masalah kesehatan semua orang," katanya.
Juga, ada beberapa keterbatasan pada bukti yang ada.
Banyak penelitian yang mendukung manfaat blueberry adalah penelitian pada hewan, dan tidak ada konsensus dalam komunitas ilmiah tentang cara mengukur kadar antioksidan dalam tubuh.
2. Kale
Dulu, kale hanya digunakan sebagai hiasan di restoran kelas atas. Namun, kini sayuran hijau tersebut jadi buruan--terutama bagi mereka yang ingin mendapat manfaat kesehatan.
Kale disebut-sebut kaya antioksidan dan memiliki kadar zat besi yang tinggi, serta kaya akan vitamin A. Namun Harney berpendapat lain.
Vitamin A, K, dan zat besi yang ditemukan dalam kale dianggap bukan yang paling bermanfaat dibandingkan dengan sumber lain, seperti brokoli.
Selain itu, kale juga dapat merusak sistem pencernaan. “Jangan salah paham, kale memiliki banyak kualitas nutrisi,” kata Harney. “Tapi itu tidak selalu sebagus yang terlihat di atas kertas.”
3. Biji chia
Biji chia biasanya dicampurkan dalam camilan energi, minuman, makanan, atau yoghurt.
Karena kepopulerannya di mana-mana, penjualan chia di pasar global diprediksi mencapai 1,5 miliar USD pada 2021.
Apa alasan chia digandrungi? Chia depercaya sebagai sumber antioksidan dan omega 3 yang sangat baik, juga mengandung kadar serat, besi, dan kalsium yang tinggi.
Unsur-unsur ini disebut-sebut membantu mencegah serangan jantung.
Namun klaim ini perlu dilihat dengan skeptis, kata Harney. Sumber Omega 3 chia, katanya, tidak sebagus seperti lemak ikan, sebut saja ikan salmon.
4. Quinoa
Quinoa, biji-bijian Amerika Selatan ini mulai tenar sejak lima tahun lalu. Quinoa dipuji karena tingginya tingkat serat, protein, dan asam amino.
Ini juga alasan quinoa dianggap baik untuk menurunkan berat badan.
Namun, meskipun manfaat serat dalam quinoa diklaim tinggi, hingga kini belum ada penelitian pada manusia yang menunjukkan makanan itu dapat membantu menurunkan berat badan.
5. Goji berries
Meskipun antioksidan Goji dan kadar vitamin esensialnya yang tinggi membuatnya menjadi tambahan yang bagus untuk menu makanan, banyak klaim manfaat lain yang belum terbukti.
Menurut National Health Service (NHS) Inggris, hanya ada sedikit bukti konsumsi goji berry dapat memerangi penyakit kardiovaskular, kanker atau meningkatkan fungsi kekebalan, seperti yang sering diklaim.
Selain itu, sebagian besar penelitian yang ada menggunakan ekstrak buah yang telah dimurnikan, sehingga tidak cukup sebanding dengan apa yang sudah dicampur.
Kesimpulan dari kelima buah tersebut adalah kita harus cerdas memilih dan mengetahui apa asupan tubuh.
Tak ada buah atau sayuran yang benar-benar super, dan membuat orang tak harus mengasup lainnya.(Kahfi Dirga Cahya)
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 "Superfood" yang Tak "Sesuper" yang Dibayangkan")
BACA JUGA:Benar-benar Menyebalkan, Tuan Tanah Rasis Ini Juga akan Mengusir Perempuan Lajang yang Punya Anak