Jika Manusia Tinggal di Bulan, Adakah Air di Sana?

Mentari Desiani Pramudita
,
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Derek Muller berkata di Bulan memang ada air.
Derek Muller berkata di Bulan memang ada air.

Intisari-Online.com- Apakah manusia bisa tinggal di Bulan? Ada beberapa penelitian dari astronot yang mencoba menganalisisnya. Namun sampai sekarang, hasil itu masih belum jelas. Sebab, ada kemungkinan beberapa hal yang tidak dipunyai Bulan. Contoh gampangnya adalah air.

Sebagai bintang yang mengorbit ke Bumi, Bulan hampir tidak ada atmosfer. Suhu pada permukaan Bulan mencapai 123 derajat Celcius. Bahkan ketika perayaan Lunar, suhunya cukup tinggi.

Perhitungan waktu di Bulan juga berbeda dengan Bumi. Satu hari di Bulan sama dengan dua minggu di Bumi. Sehingga masuk akal jika ilmuan berasumsi jika Bulan benar-benar kering.

(Pada 2026, Kita Dapat Berkunjung ke Bulan dengan Harga Ratusan Juta Rupiah)

Lalu adakah air di sana? Bagaimana pun air adalah salah satu hal yang menopang hidup manusia di Bumi.

Derek Muller, pembuat channel Youtubers, Veritasium, mencoba menjelaskannya. Menurutnya, Bulan memang mengandung air.

Jelas jawaban Muller ini bertentangan dengan hasil yang telah dilakukan para astronot selama misi Apollo. Menurut mereka, sampel menunjukkan tidak ada kandungan air di sana. Air diasumsikan telah terkontaminasi debu.

Muller pun menjelaskan jawabannya. Pendapat ia terkait ketika sebuah roket jatuh ke permukaan Bulan dan membuat kawah sebesar 25 meter dan sedalam empat meter. Untuk ke luar dari sana, pesawat ruang angkasa itu memerlukan emisi air. Menariknya, mereka menunjukkan jika 5,6% dari massa yang ada dipermukaan Bulan sebenarnya air.

(Ilmuwan: Asteroid Besar akan Menghantam Bumi dan Memicu Mega-Tsunami Bulan Depan)

Diketahui lebih lanjut jika tempat jatuhnya roket itu adalah di kutub Bulan, yang merupakan tempat terdingin di sana. Suhunya mencapai -249 derajat Celcius. Dengan suhu tersebut mereka menganggap air bisa membeku menjadi es.

“Sebenarnya ada tiga sumber ai di Bulan,” ucap Muller. Pertama, komet /asteroid mengandung air dan telah melanda Bulan dari waktu-waktu. Kedua ada air yang berasal dari inti Bulan ketika masih vuklanik dan berbentuk manik-manik kecil. Ketiga, air sebenarnya sedang dibuat pada permukaan Bulan. Ini terlihat dari reaksi antara oksigen dan hidrogren.

Artikel Terkait