Apa yang Kita Cari dalam Hidup Ini?

K. Tatik Wardayati
,
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Banyak Gerakan Ketika Berjalan Cenderung Agresif?
Banyak Gerakan Ketika Berjalan Cenderung Agresif?

Intisari-Online.com – Apa yang kita cari dalam hidup ini? Hampir bisa dipastikan, setiap orang mempunyai jawaban yang beragam. Ada yang mengejar nama, jabatan, pangkat, ada pula yang menyebut kebahagiaan sebagai tujuan utama. Namun tak jarang, ada pula yang masih bingung tak tahu apa yang dicarinya dalam hidup. Bagaimana dengan kita sendiri?

Jika merasa termasuk orang yang masih belum tahu apa yang dicari dalam hidup, barangkali kita perlu mencoba untuk melihat sejenak ke belakang. Apakah yang telah dan sedang kita lakukan adalah hal yang memang kita nikmati atau malah sebaliknya, kita rasakan sebagai sebuah paksaan? Kalau merasa sebagai sebuah paksaan, siapa sebenarnya yang memaksa? Pendapat orang lain—misalnya soal materi yang belum sesuai harapan—hingga keinginan dikenang sebagai “seseorang”? Jika hal semacam itu adalah yang kita cari akibat “paksaan”, mungkin sudah saatnya kita mencoba menelaah apa yang benar-benar kita cari dalam hidup.

Kata “mencari” adalah sebuah kata kerja aktif. Artinya, kita memang tak bisa berhenti di sebuah pencarian saja. Ungkapan tersebut—terlepas dari ajaran agama dan kepercayaan apa pun—sebenarnya mengajarkan kita untuk terus mencari apa yang menjadi “misi” dalam hidup. Apa pun peran kita saat ini, di sanalah kita bisa melakukan pencarian. Sehingga, saat yang hadir adalah “paksaan” bernama status yang kita kejar sebagai sebuah pencarian, maka kita akan bisa segera menemukan kembali titik keseimbangan yang kita cari.

Sehingga, saat kita merasa belum nyaman dengan apa yang kita jalani saat ini—akibat “paksaan”—kita bisa terus mencari apa sebenarnya “tugas” kita dalam hidup. Saat kita saat ini sedang mendapati peran sebagai seorang pengusaha, kita bisa terus mencari usaha apa yang paling memberi kemanfaatan bagi kita sendiri dan bagi orang lain. Saat kita mendapati peran sebagai seorang guru, maka akan menjadi guru seperti apa kita bisa terus mengeksplorasi materi apa yang harus kita berikan untuk mencetak generasi terbaik. Saat kita menjadi seorang pejabat pemerintah, kita pun bisa terus melakukan pencarian, untuk apa jabatan tersebut diamanahkan. Dan bukan sebaliknya, mencuri kesempatan di tengah kepercayaan yang diberikan.

Tentu, semua itu tak semudah membalik telapak tangan. Karena itulah, proses pencarian ini adalah sebuah kata aktif yang membuat kita seharusnya terus bergerak dinamis dengan segala yang telah, sedang, dan akan kita kerjakan. Ibarat naik sepeda, untuk menemukan titik keseimbangan, kita harus selalu bergerak. Ke mana? Inilah tugas kita untuk terus mencari dan mengisi kehidupan.

Mari teruskan langkah. Bahkan, di saat kita masih ragu apakah yang sedang kita “cari”. Sepanjang kita mau melangkah, terus bergerak, mau berjuang, niscaya akan banyak pencarian yang—sadar atau tidak—akan membentuk kita jadi insan yang penuh kemanfaatan. Dan, saat itu telah tercapai, apa pun yang kita cari, di sanalah “kompas” kehidupan akan mengantarkan kita pada kebahagiaan sejati.

Artikel Terkait