Intisari-Online.com - Layaknya medali pesta olahraga, apalagi sebesar Olimpiade, terbuat dari logam dengan kategori emas, perak, dan perunggu. Namun, medali Olimpiade Tokyo 2020 akan terbuat dari daur ulang smartphone.
Panitia pelaksana Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang, mencoba memanfaatkan limbah smartphone. Hal ini pernah dilakukan panitia Olimpiade Musim Dingin 2010 di Vancouver, Kanada.
Kala itu, hanya beberapa medali pemenang yang dibuat dari proses daur ulang papan sirkuit. Nah, pada Olimpiade 2020, 100 persen medali untuk pemenang bakal berbahan dasar smartphone yang didaur ulang.
"Saya pikir ada pesan yang penting atas gerakan ini untuk generasi masa depan," kata pesenam Kohei Uchimura. Ia sudah tiga kali memenangi medali emas di Olimpiade.
Panitia pelaksana Olimpiade berharap bisa memproduksi 5.000 medali dari delapan ton logam pada smartphone bekas. Adapun jumlah smartphone bekas yang dibutuhkan berkisar 2.400 unit.
Menurut mantan atlet Amerika Serikat, Ashton Eaton, medali yang terpampang di leher pemenang Olimpiade selalu menorehkan kebanggaan tersendiri. Sebab, medali itu merupakan pengakuan atas kerja keras yang tak mudah.
"Ketika atlet di Tokyo memenangi medali, kebanggaan tak berasal pada emas, perak, atau perunggu. Kebanggaan terletak pada jati diri bangsa," katanya seperti dikutip Mashable.