Advertorial

Menilik Benua Lemuria yang Hilang, Benarkah Benua Tersebut Nyata?

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah
,
Mentari DP

Tim Redaksi

Intisari-Online.com- Kebanyakan orang telah mendengar tentang benua Atlantis yang hilang.

Tapi tahukah Anda bahwa ada benua legendaris lainnya yang hilang?

Namanya adalah benua Mauritia dan ia berasal daritanah semi-mitos dari kerajaan Kumari Kandam juga.

Sebelum membahas mengenai benua dan bangsa Lemuria, terlebih dahulu ketahuilah Maurita.

Baca Juga:Maksud Hati Ingin Curhat eh Fatmawati Malah Ditembak Bung Karno dengan Pernyataan Cinta

Daratan ini dulunya terdiri dari Madagaskar dan India.

Para ilmuwan pun mengatakan bahwa sisa benua itu kini tergeletak di dasar Samudra Hindia.

Ilmuwan sekarang telah menegaskan bahwa kerak benua kuno di bawah pulau Mauritius adalah sisa dari pecahnya benua raksasa Gondwana, sekitar 200 juta tahun yang lalu.

Gondwana pecah menjadi Antartika, Afrika, Australia, dan Amerika Selatan.

Masih ada sisa-sisa superben yang menakjubkan yang dapat dilihat di seluruh dunia, tetapi sebagian besar ceritanya telah ditutupi oleh kekuatan geologis lainnya.

Penemuan Mauritia adalah contoh lain yang membuktikan kemuliaan pecahnya Gondwana.

New Scientist mengatakan, “Petunjuk pertama keberadaan benua adalah medan gravitasi beberapa bagian Samudera Hindia yang lebih kuat."

Baca Juga:(Foto) Misterius, Inilah 7 Penampakan Luar Angkasa yang Berhasil Terekam Kamera NASA

Hal itu menunjukkan kerak yang lebih tebal dan kemudian satu teori menyabutkan bahwa bongkahan tanah telah tenggelam dan melekat pada kerak di bawah samudra.

Para ilmuwan mencatat bahwa Mauritius adalah salah satu tempat dengan tarikan gravitasi yang lebih kuat.

Kemudian setelah diamati lebih dekat beberapa kristal zirkon di pantai pulau itu, mereka menemukan bahwa kristal tersebut berusia hingga 3 miliar tahun.

Ini adalah hal yang mengejutkan usia pulau Mauritiusyang baru 8 juta tahun.

Ketika India dan Madagaskar mulai bergerak terpisah sekitar 85 juta tahun yang lalu, benua Mauritia mulai meregang dan putus.

Baca Juga:Hanya karena Cinta, Gadis Cantik Rusia Ini Sudi Nikahi Pekerja Tambang Miskin Asal China

Sebagaimana Martin Van Kranendonk dari Universitas New South Wales di Australia menjelaskan:

"Mereka seperti plastik, ketika benua diregangkan, mereka menjadi lebih tipis dan terpisah. Potongan tipis itulah yang tenggelam di bawah lautan."

Lokasi benua ini juga berkaitan dengan benua Lenuria.

Yakni tempat yang sering dihubungkan dengan legenda Kumari Kandam oleh orang Tamil.

Mereka mengklaim bahwa ada sebagian tanah yang dulunya diperintah oleh raja-raja Pandiyan dan telan ditelan laut.

Baca Juga:Tak Tampak Garang, Pasukan Khusus Pengawal Presiden Jokowi bahkan Ada yang Sambil Merokok saat Bertugas

Nama Lemuria sendiri pertama kali diciptakan oleh Philip Sclater, seorang ahli geologi Inggris yang kebingungan.

Dia menemukan fosil lemur di Madagaskar dan India tetapi tidak di daratan Afrika dan Timur Tengah.

Sclater kemudian berpendapat bahwa dulunya Madagaskar dan India merupakan satu daratan besar.

Setelah itu dia juga menamai benua yang hilang itu sebagai Lemuria.

Hipotesis ini diterima oleh komunitas ilmiah selama masa Sclater, tetapi didiskreditkan oleh para ilmuwan setelahnya.

Mereka yang menolak gagasan ini menganggapnya tidak masuk akal karena konsep pergeseran benua dan lempeng tektonik.

Meskipun gagasan bahwa "raja-raja Pandiyan dari Kumari Kandam adalah penguasa seluruh benua India, dan bahwa peradaban Tamil adalah peradaban tertua di dunia" masih terbuka untuk diperdebatkan, benua Mauritia menunjukkan bahwa mungkin ada beberapa kebenaran pada Legenda Tamil Kumari Kandam.

Baca Juga:Tenggelamnya Atlantis, 'Surga yang Hilang' dengan Hukum Tertulis yang Sempurna

Artikel Terkait