Inilah Fakta-Fakta Penyakit Anthraks dan Kasusnya di Yogyakarta

Ilham Pradipta M.
,
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

kasus antrax di Kulon Progo
kasus antrax di Kulon Progo

Intisari-Online.com – Sebelumnya pada akhir tahun 2016 sampai awal Januari 2017, dilaporkan 16 kasus anthraks kulit di Kulonprogo dan satu suspect anthraks di Sleman, Yogyakarta. Namun, saat ini seluruh kasus sudah teratasi dan tak ditemukan kasus baru. Dari rilis yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, seluruh Puskesmas dan RS di wilayah Yogyakarta telah mampu menangani pasien dengan gejala anthraks. Meski begitu masyarakat harus meningkatkan kesadaran terhadap kesehatan hewan ternak, dan tetap waspada dengan meningkatkan perilaku hidup bersih sehat (PHBS). Tujuannya agar terhindar dari risiko penyakit anthraks . Sementara itu, specimen satu kasus suspect anthraks meningitis di RSUP Sardjito, masih dalam konfirmasi di Laboratorium Badan Litbangkes Kemenkes untuk penegakkan diagnosis.

anthraks pada manusia terdiri dari empat bentuk

Mengenai penyakit anthraks 1. Anthraks merupakan penyakit bersumber binatang (zoonosis), yang disebabkan oleh Bacillus anthracis bersifat akut dan dapat menimbulkan kematian. Terutama menyerang hewan pemamah biak, dan dapat menyerang hewan mamalia lainnya, termasuk manusia. 2. Bakteri Bacillus Anthracis merupakan bakteri berbentuk batang, yang hidup dan berkembang biak di dalam tubuh hewan atau manusia yang terinfeksi. Bakteri ini dapat membentuk spora apabila terkena oksigen dan dapat hidup di tanah sampai puluhan tahun. 3. Berdasarkan gambaran klinisnya, anthraks pada manusia ada empat bentuk, yaitu anthraks kulit, anthraks saluran pencernaan, anthraks paru-paru dan anthraks meningitis. anthraks kulit yang paling sering terjadi, berobat jalan saja, kecuali ada infeksi lain. Sedangkan anthraks pencernaan umumnya terjadi karena memakan daging hewan yang terinfeksi anthraks, tanpa dimasak sempurna. Sedangkan anthraks paru-paru dan anthraks meningitis sangat jarang terjadi.