Ini 4 Jenis Operasi Kelamin Wanita untuk Kepuasan Seks

Hery Prasetyo

Editor

Ilustrasi.
Ilustrasi.

Intisari-Online.com - Kepuasan dalam hal seksual mampu membuat seseorang rela melakukan apa saja, termasuk berurusan dengan meja operasi dan pisau bedah. Ada 4 jenis operasi kelamin wanita untuk kepuasan seks yang paling banyak diminati.

Tapi, operasi bukan jalan pintas menuju kepuasan seksual. The American College of Obstetrician and Gynecologist menyatakan sikap tegas mengenai tindakan memodifikasi perangkat kelamin ini. Mereka mengatakan kalau risiko bisa lebih besar ketimbang manfaat yang diperoleh.

Tak jarang yang kehidupan seksualnya justru jauh lebih buruk setelah menjalani operasi. Bahkan, ada beberapa kasus dimana seorang wanita tak bisa lagi melakukan hubungan seks setelah operasi.

Tapi tak sedikit pula yang puas dan mengalami kehidupan seks yang lebih baik dari sebelumnya. Bahkan, berpengaruh signifikan pada hidup mereka.

Dengan segala risiko tersebut, tindakan operasi ini masih cukup diminati. Berikut 4 jenis operasi kelamin wanita untuk kepuasan seks yang sering dilakukan:

1. Labiaplasty

Labiaplasty merupakan prosedur rekonstruksi bentuk dan ukuran labia alias bibir vagina. Bisa labia dalam, labia luar, atau bahkan keduanya.

Biasanya, alasan wanita melakukan prosedur ini adalah estetika, terutama pada wanita yang pernah melahirkan lebih dari sekali. Wanita yang merasa telah berumur juga kerap melakukan hal ini.

Apakah operasi ini berdampak signifikan pada kepuasan seks? Secara teori, labia yang memanjang, melebar, atau mengendur bisa membuat seks terasa tak nyaman bagi wanita. Pada kasus ekstrem, kondisi ini bisa menyebabkan rasa sakit.

Jadi, sedikit modifikasi bisa berdampak besar. Perubahan bentuk labia juga meningkatkan rasa percaya diri wanita.

Yang perlu diingat, prosedur ini tidak ditujukan untuk meningkatkan kepuasan seks. Prosedur ini juga memiliki risiko.

Jadi, jika urusan labia ini tidak mengganggu, sebaiknya dibiarkan. Tak perlu naik meja operasi dan mengotak-atik labia itu. Apalagi, prosedur ini butuh biaya yang menguras kantong.

2. Hoodectomy

Hoodectomy merupakan prosedur pembuangan sebagian klitoris. Secara umum, yang dibuang adalah tudung klitoris yang tugas sebenarnya adalah melindungi klitoris.

Alasannya, tudung ini kerap dianggap mengurangi rangsangan pada klitoris. Setelah dibuang, klitoris akan lebih terbuka dan lebih mudah menerima rangsangan saat bercinta.

Prosedur ini juga bisa dilakukan pada wanita yang memiliki tudung klitoris berlebih. Dalam artian, lebih besar atau lebih tebal sehingga mengurangi kenikmatan bercinta secara drastis.

Hoodectomy biasanya dilakukan untuk memerbaiki bentuk. Tapi wanita yang melakukan proses ini mendapat bonus berupa meningkatnya kepuasan dalam hal bercinta.

3. Pembesaran G-Spot

Dianggap sebagai pusat kenikmatan saat bercinta, G-Spot kerap sulit dicari karena bentuknya yang kecil dan letaknya bervariasi. Andai sudah ketemu lokasinya, bentuknya yang kecil kerap dianggap mengurangi kepuasan bercinta.

Untuk itu prosedur yang disebut G-Shot ini hadir. Prosedur ini bertujuan untuk memperbesar titik G-Spot.

Ahli bedah akan menyuntik titik G-Spot dengan kolagen sehingga membesar. Prosedurnya cepat, demikian pula efeknya yang hanya bertahan sekitar tiga bulan.

Meski sebentar, banyak wanita yang mengaku mendapat kepuasan lebih setelah menjalani prosedur ini. Bahkan, banyak wanita yang mengaku akhirnya mengalami orgasme berulang setelah melakukan G-Shot.

4. Mengencangkan Vagina

Proses ini biasanya dilakukan oleh wanita yang pernah melahirkan secara normal. Prosedur ini dilakukan untuk mengencangkan kembali otot vagina bagian dalam.

Hasilnya, banyak wanita yang mengaku serasa memiliki vagina baru. Alasannya, mereka merasa otot bagian dalam vagina lebih kencang dan lebih sempit sehingga memberi kepuasan lebih baik pada wanita mau pun pasangannya.

Artikel Terkait