Intisari-Online.com - Peneliti menemukan, dibandingkan orang-orang yang tidak makan cabai, pemakan cabai merah memiliki risiko kematian 12 persen lebih rendah. Terutama kematian yang disebabkan penyakit jantung atau stroke. Artinya, suka makan cabai bikin panjang umur.
Penelitian ini diterbitkan di jurnal PLOS One, 9 Januari lalu. Namun, ini tidak serta-merta menerangkan cabai memperpanjang umur hidup seseorang, karena mereka pun menganalisis sejumlah faktor. Bisa jadi orang yang makan cabai kesehatannya lebih baik oleh karena menjalani pola makan atau pola hidup lebih sehat.
Menurut peneliti, data besar hasil penelitianyang dilakukan terhadap sekitar 16.000 orang dewasa selama 19 tahun itu harus dibaca dengan hati-hati.
Dan hasil tersebut bisa dilanjutkan dengan penelitian lain yang lebih spesifik mengacu tentang hubungan antara manfaat konsumsi cabai dan hidup lebih lama. Untuk membuktikan relasi sebab-akibat, peneliti pun perlu mempelajari partisipan dalam dua kelompok terpisah.
Hipotesisnya, senyawacapsaicindalam cabai mungkin bisa mengikat reseptor tertentu yang, pada akhirnya, membantu melawan obesitas dan menurunkan risiko penyakit-penyakit jantung maupun kardiovaskular.
Meski demikian, beberapa orang mengonsumsi cabai dengan makanan sehari-hari untuk mendapatkan ekstra nutrisi dan antioksidan. "Jadi masih belum jelas apakah makan cabai yang menyebabkanpanjang umur, atau hanya karena orang yang makan cabai memang cenderung menganut gaya hidup lebih sehat," kata Keith Ayoob, seorang ahli nutrisi dan profesor klinis rekanan Albert Einstein College of Medicine di New York, yang tidak terlibat dalam penelitian ini.