Stop Menghakimi Diri Anda Sendiri!

Gloria Samantha
,
Hery Prasetyo

Tim Redaksi

Pusing Terpapar WiFi
Pusing Terpapar WiFi

Intisari-Online.com - Ada sebuah perangkap ketika Anda terlalu banyak berpikir. Hal ini membuat Anda obsesif, lalu cenderung menghakimi diri sendiri. Seorang remaja sangat mungkin merasa rendah diri tatkala membanding-bandingkan isi Instagram miliknya dengan akun milik teman-temannya, atau orang lain seumpama public figure. Lantas adilkah membandingkan dan menghakimi diri sendiri?

Membandingkan posting di media sosial bisa memicu rasa iri

Inilah penjelasan singkat mengapa kita harus stop menghakimi diri sendiri.

Kecerdasan akal budi adalah sesuatu yang memberi manusia keistimewaan. Homo sapiens (bahasa Latin, artinya “manusia bijak” atau “manusia yang berpikir”) dengan pikirannya dianugerahikehendak bebas. Namun, penelitian membenarkan bahwa berpikir terlalu berlebihan (overthinking) tidak baik karena ujung-ujungnya memerangkap kita pada pilihan benar-atau-salah, yang mempersempit pandangan dan berakibat menjatuhkan diri.

(10 Cara Sederhana Agar Tidak Jatuh ke Dalam Perangkap Pikiran Sendiri?)

Penentu segala tindakan kita bukanlah soal apa yang terjadi, melainkan bagaimana kita berpikir itu terjadi. Jadi, sehat sejak dalam pikiran itu penting supaya meminimalkan pemikiran berlebihan. Para ahli menganjurkan memilah apa patut dipikirkan, mana yang layak menjadi fokus Anda.

(Penjara dalam Pikiran Kita Sendiri?)

Mengintrospeksi diri memang perlu, tapi apabila dilakukan berlebihan secara terus-menerus—siapakah diri kita, siapakah teman-teman kita— tidak sehat dan malahan menjadi salah satu aspek destruktif. Bahkan, dalam kehidupan dewasa ini,bisa berkembang pada perilaku kekerasan.

(Mengapa Seseorang Bisa Berpikir Untuk Bunuh Diri?)

Overthinking, terutama ketika dipengaruhi oleh mood, juga bisa berefek merusak fungsi normal otak kita. Sebuah penelitian lain dari UC Santa Barbara menunjukkan terlalu banyak berpikir mengenai masalah tertentu menghambat pertimbangan objektif dan kinerja seseorang. Proses pengambilan keputusan takkanakurat.

(Terlalu Banyak Berpikir Mempengaruhi Kinerja Kita?)

Padahal, sang jenius penemu teori relativitas Albert Einstein berucap: “Penemuan-penemuan saya tak pernah lahir lewat proses berpikir rasional.” Ide baru datang kepadanya secara tiba-tiba, acak, dan dengan cara cukup intuitif. Einstein mendapatkannya lewat cara-cara unik.Dari melakukan visualisasi, imajinasi, hingga inspirasi musik. Lingkungan kreatif semacam ini yang seharusnya dipertahankan sebagai penyeimbang.

Artikel Terkait