Intisari-Online.Com – Benjamin Franklin pernah berkata, “Tidak ada yang pasti di dunia ini selain kematian dan pajak”. Tampaknya, ketidakpastian itu juga terjadi pada industri pemasaran digital (digital marketing). Josh Steimle, CEO agensi periklanan digital MWI, memprediksi lima tren digital marketing yang akan mati di 2017 ini:
Kita tahu Twitter saat ini sedang mengalami kesulitan seiring berkembangnya Facebook dan Snapchat. Meskipun sudah melakukan beberapa perubahan, namun Twitter masih memerlukan waktu untuk mengajak pengguna baru beralih ke media sosial tersebut. Dengan kurangnya jumlah pengguna baru, perusahaan melihat Twitter bukan media yang tepat untuk menggaet konsumen. Alhasil, Twitter pun mengalami kesulitan sepanjang 2016 lalu.
Sementara Twitter kehilangan kekuatannya, media sosial lain seperti Instagram dan Pinterest justru meningkat drastis. Pada 2016, pengguna Instagram mencapai 600 juta dan pengguna aktif Pinterest ada 150 juta orang per bulannya.
Iklan banner besar
Ada masanya ketika kita melihat iklan banner yang sangat besar di setiap situs. Ini membuat kita lupa pada tujuan awal mengunjungi situs tersebut. Namun, bagaimanapun juga, tren ini semakin memudar. Para pemasar lebih memilih strategi native advertising – seperti advertorial – yang diketahui lebih mencapai target periklanan hingga 53%.
Stok gambar
Penggunaan stok gambar akan semakin menurun karena orang-orang mulai menggunakan foto dan video personal. Menggunakan stok foto yang disediakan beberapa situs tidak mendukung keaslian identitas produk. Sementara, foto dan video yang diproduksi sendiri memperbaiki tampilan konten sehingga meningkatkan like dan share di internet.
Review palsu
Berdasarkan sebuah studi yang dilakukan Mintel pada 2015, 70% warga AS mengecek review sebelum membeli suatu produk. Dan, sebanyak 88% warga percaya rekomendasi yang diberikan tersebut. Hal itu membuat beberapa perusahaan akhirnya membayar orang-orang untuk membuat review palsu. Namun, saat ini para konsumen sudah lebih mengerti sehingga mereka bisa membedakan mana review palsu dan tidak.
Iklan pop up
Pada Agustus 2016, Google mengumumkan bahwa mereka akan ‘menghukum’ situs yang menggunakan iklan pop up yang menyebalkan. Efektifkah iklan pop up? Jawabannya, ya. Namun, Google juga memiliki data bahwa banyak orang tidak suka mengunjungi situs dengan iklan pop up yang terus bermunculan. Akhirnya, semakin hari mereka memilih membuka situs yang tidak ada iklan pop up-nya.
Itulah tren digital marketing yang akan ‘mati’ di 2017. Jika Anda memiliki rencana pemasaran digital seperti di atas, sebaiknya batalkan strategi tersebut.