Intisari-Online.com - Jangan menilai sebuah buku dari sampulnya. Begitu juga jangan menilai sesuatu dari hasil akhirnya atau penampakannya. Bacalah terlebih dulu, atau pahamilah proses atau latar belakangnya sebelum memberikan kesimpulan.
(Proses Melahirkan Caesar Ternyata Memengaruhi Evolusi Manusia, Bagaimana Bisa?)
Bagi beberapa wanita, operasi cesar mungkin dipilih demi tujuan tertentu. Namun bagi wanita lain, operasi cesar dipilih karena tidak ada pilihan lain. Kisah di bawah ini semoga bisa membukakan mata kita bahwa operasi cesar dipilih bukan sebagai jalan pintas untuk tidak merasakan proses kelahiran yang sesungguhnya.
Setelah melahirkan putrinya, Alexa, Raquel Renteria, berbagi foto di akun Instagramnya, @mrsfitmom. Berbeda dengan ibu-ibu lain yang mengunggah foto bayinya, ia mengunggah foto luka bekas caesar di perutnya.
(Hubungan Seks Pasca Operasi Caesar)
Melalui foto itu, Raquel yang asal California ingin menyampaikan pesan pada perempuan lain yang juga melahirkan dengan operasi caesar.
"Beberapa minggu terakhir menjelang kelahiran Alexa, aku sangat ketakutan. Aku mengerti dengan operasi ini, (Namun) aku takut dengan luka ini, dan efek jangka panjangnya terhadap tubuh dan pikiranku. Aku khawatir akan merasa tidak layak, seolah-olah aku tidak sungguh-sungguh melahirkannya,” tulisnya.
Banyak ketakutan lain yang dirasakan Raquel, namun ada begitu banyak ibu yang mengatakan, semuanya akan baik-baik saja. "Dan itu benar. Aku tidak merasa bahwa aku ini ibu yang buruk," tambahnya.
(14 Tips Agar Ibu Cepat Pulih Setelah Operasi Caesar)
Raquel bukan satu-satunya perempuan yang berbagi mengenai pengalaman operasi caesar. Ada Raye Lee yang juga menunjukkan luka bekas caesar untuk membuktikan bahwa metode persalinan ini bukan cara yang mudah. Ia lelah dengan anggapan banyak orang bahwa operasi caesar menunjukkan bahwa ia tidak melalui persalinan yang sesungguhnya.
"Ya, tentu saja. Operasi caesar-ku jelas merupakan suatu kenyamanan. Betul-betul nyaman berada dalam persalinan selama 38 jam sebelum bayiku dalam keadaan darurat, dan kemudian setiap kontraksi benar-benar membuat detak jantungnya berhenti," tulis Raye setengah menyindir.
Menurutnya, operasi caesar ini merupakan hal paling menyakitkan dalam hidupnya. Melihat seorang bayi yang keluar dari sayatan di perut yang hanya sepanjang 12 cm, tetapi digunting dan diiris, dan ditarik sampai robek melalui lapisan-lapisan lemak, otot, dan organ-organmu (dan diletakkan di meja samping tempat tidur supaya dokter bisa tetap menggunting sampai bisa menyentuh si bayi), adalah pengalaman yang benar-benar berbeda yang pernah ia bayangkan.
Foto luka dan jahitan bekas operasi caesar juga ditunjukkan Jodie Shaw, hanya dua hari setelah melahirkan anak keduanya. Apa pun yang dipikirkan orang mengenai persalinan caesar, Jodie hanya mengatakan bahwa kadang-kadang kita tidak punya pilihan mengenai apa yang harus dilakukan.
"Aku punya miom seukuran melon di atas leher rahimku, dan plasenta rendah, yang membuatku mendapatkan luka bekas caesar yang tidak biasa. Tapi entah Anda percaya atau tidak, aku sudah melahirkan bayiku. Jadi lain kali kalau Anda menilai seseorang karena tidak melakukan apa yang Anda anggap sebagai 'melahirkan', coba pikirkan dulu mengapa kami harus melahirkan dengan cara seperti itu. Untuk apa aku memilih operasi besar yang butuh enam minggu untuk memulihkan diri," tulisnya.
Berbagai pesan yang disampaikan para ibu ini menimbulkan keprihatinan mengenai berbagai cap buruk lainnya yang juga dituduhkan pada para ibu. Entah itu mengapa harus memberikan susu formula dan bukannya ASI, juga bekerja atau menjadi ibu rumah tangga. Tidak ada yang mengetahui usaha dan pengorbanan apa yang telah dilalui para ibu dengan hidupnya, kecuali ia sendiri dan pasangannya. Semestinya sih, tidak layak bila kaum perempuan saling meremehkan dengan anggapan keliru semacam itu.