Intisari-Online.com - Masih penasaran mengapa penis tidak bertulang, meskipun saat ereksi seperti ada tulang di dalamnya?
Jangan kaget jika ternyata dulu penis manusia bertulang. Menurut para peneliti di Inggris, keputusan manusia untuk bermonogami sekitar 1,9 juta tahun silam telah “merampok” tulang dalam penis.
Penelitian itu menelisik jejak evolusi baculum, tulang penis, pada beberapa primata, yang mengembangkan tulang itu 50 juta tahun silam. Setelah itu, baculum memanjang di beberapa spesies, memendek di spesies lain, dan untuk manusia, menghilang.
(Benarkah Ukuran Penis Bisa Diperpanjang atau Diperbesar?)
Panjang baculum bersesuaian dengan lamanya periode kawin mereka. Semakin lama, semakin panjang tulangnya. Periode kawin yang lebih lama diperlukan pejantan dalam upaya menghamili pasangannya, juga membuat pejantan lain menjauh.
Ketika manusia kemudian berhenti “berayun-ayun” dan menetap, baculum ini menghilang karena tidak perlu lagi periode kawin yang lama. (Simpanse, sebagai perbandingan, memiliki baculum sepanjang kuku jari kita).
Sebelum iri dengan saudara kita monyet, sadarilah bahwa gorilla jantan dewasa hanya memiliki penis sepanjang 1,5 inci, kendati mendapat bonus baculum.
Para peneliti Australia berpikir bahwa umat manusia “resah” dengan ukuran penis karena pandangan mereka bahwa wanita suka dengan penis yang panjang. (Padahal, ada banyak mitos soal penis ini berkaitan dengan kepuasan wanita dalam berhubungan intim.)