Advertorial
Intisari-Online.com- Bukan hanya seorang penemu yang luar biasa, Ismail Al-Jazari (1136-1206) juga seorang seniman yang mengesankan.
Dia adalah kepala insinyur di Artuklu Palace, markas dinasti Artuqid yang memerintah atas bagian Turki, Suriah, dan Irak pada abad ke-11 dan ke-12.
Dalam waktu itu, Al-Jazari menemukan perangkat yang merevolusi teknik mesin.
Dia bahkan dapat menciptakan sekelompok band musik robot yang sedang memainkan alat musik di danau sebelah di istana.
Band Musik Robot
Kelompok band ciptaan Al-Jazari ini terdiri dari dua penabuh drum, seorang peniup harpa, dan pemain suling yang berada di atas perahu terapung di danau.
Dia menggunakan prinsip hidrolik untuk menggerakkan mesin yang nantinya dikenal sebagai mesin robot.
Sungguh cerdas, robot penabuh drum ini juga memainkan irama yang beragam.
Mereka diciptakan tidak lain dengan untuk menghibur para tamu istana dalam acara jamuan minum.
Sementara penemuan-penemuan ini mungkin tampak sepele hari ini, Al-Jazari juga menjadi yang pertama menggunakan poros engkol, roda gigi, dan pompa air.
Penemuan-penemuan Al-Jazari lainnya yang paling menakjubkan adalah jam-jamnya.
Selain merancang beberapa jam air , dia juga membuat Jam Gajah , Jam Kastil, dan jam lilin paling rumit yang dikenal hingga saat ini.
Jam Gajah
Baca Juga:Melarat, Sindikat Yakuza Kini Harus Bertahan Hidup dengan Mencuri Buah
Jam gajah ini terdiri dari sebuah jam air dengan pemberat yang diletakkan di atas gajah.
Jam ini juga telah dirancang untuk mengeluarkan bunyi-bunyian setiap setengah jam sekali.
Mekanisme jalannya waktu berdasarkan pada sebuah wadah dipenuhi air yang disembunyikan dalam gajah.
Baca Juga:'Cuma' Pelihara 5 Ekor Ikan Arapaima, Pria Asal Jombang Ini Habiskan Rp200.000 Per Hari
Dalam wadah itu terdapat sebuah mangkuk dalam terapung dalam air dilengkapi lubang kecil di tengah-tengah.
Mangkuk mengambil setengah jam untuk dipenuhi melalui lubang ini.
Dalam proses tenggelam, mangkuk itu menarik tali yang dikaitkan dengan sebuah mekanisme jongkang-jongket di menara di atas gajah.
Kemudian ini akan membebaskan sebuah bola yang jatuh ke dalam mulut Ular, menyebabkan ular maju ke depan menarik mangkuk yang tenggelam keluar dari air melalui tali.
Baca Juga:Tragisnya Nasib Adolfina yang Selalu Dipukuli Suaminya Setiap Mendapat ‘Like’ di Facebook
Pada saat itu juga, sistem pertalian menyebabkan satu patung naik ke atas menara dan memukul gendang dengan tangan kiri dan kanannya.
Bunyi inimenandakan waktu telah berjalan selama setengah jam. Kemudian ular menarik balik.
Siklus ini berulang dan memberikan tenaga untuk mengosongkan mangkuk.
Jam Istana
Baca Juga:NASA: Jika Gunung Agung Meletus, Maka Itu Berita Bahagia Bagi Kehidupan Umat Manusia
Jam istana atau The Castle Clock ini adalah jam astronomi terbesar Al-Jazari.
Jam ini terpasang di ketinggian hampir 4 meter dan memiliki sistem kompleks yang kemudian disebut sebagai komputer analog pertama.
Jam itu memiliki piringan zodiak emas, burung perunggu di bentengnya, dan sekelompok lima musisi mekanik di gerbangnya.
Baca Juga:Temukan Dompet Penuh Uang, Gelandangan Ini Dapat Ganjaran Tak Terduga saat Mengembalikannya
Jam sejak matahari terbit ditunjukkan oleh pintu-pintu terbuka di sepanjang bagian atas jam.
Disertai oleh jendela-jendela bundar yang menyala bersama dengan berlalunya matahari.
Menurut profesor teknik mesin Salim Al Hassani, menit-menit itu dipantulkan oleh bulan sabit yang berfungsi sebagai penunjuk dan berjalan melintasi dekorasi dinding sepanjang hari.
Setiap gerakan diatur oleh serangkaian katrol yang tiga kali sehari membuat air mengalir ke roda sendok, memicu lima musisi untuk mulai bermain.
Jam Lilin
Jam lilin tradisional pada dasarnya adalah perangkat yang cukup sederhana.
Lilin ditandai dengan denominasi waktu, dan karena lilin meleleh ke bawah, maka hal itu digunakan untuk menandai jumlah jam yang dapat diukur.
Begitulah kejeniusan Ismail Al-Jazari, bapak robotika, yang relatif tidak dikenal masyarakat umum.
Baca Juga:Ulfberht, Pedang Kuno Bangsa Viking dengan Teknologi yang Melampaui Zamannya, Futuristik!