Intisari-Online.com – NASA telah bertahun-tahun meneliti planet Mars yang dikatakan dapat menjadi tempat tinggal kedua setelah planet Bumi. Selain meluncurkan pesawat berawak, ide dan konsep perumahan harus dimiliki saat astronot mendarat dan beraktivitas di planet merah ini.
(China Ingin ke Mars pada 2020)
Tantangan untuk para astronot saat berada di Mars adalah temperatur ekstrim dan radiasi yang menjadi berbahaya apabila kita berada di planet ini selama berbulan-bulan. Saat musim panas, temperatur bisa mencapai 21 derajat celsius pada siang hari kemudian turun hingga -73 derajat celsius pada malam hari.
Apabila tinggal di Mars terlalu lama pancaran radiasi dapat membahayakan manusia, dari sel kulit hingga DNA, meningkatkan resiko kanker dan penyakit radiasi akut.
Karena itu Pusat Penelitian Langley milik NASA yang terletak di Virginia, AS berencana untuk membuat habitat bagi para penjelajah angkasa dengan sebuah materi es. Dengan nama “Mars Ice Dome” atau Kubah Es Mars, konsep ini dikemukakan oleh desainer dan ahli yang bekerja bersama para insinyur NASA di Desain Studio Teknik Langley.
(Sudah Resmi, NASA Memastikan Pengiriman Ekspedisi ke Mars pada 2018)
Ide ini diambil dari Space Technology Mission Directorate (STMD) Center Innovation Fund, sebuah dana inovasi yang diambil dari berbagai masukan ide.
“Setelah satu hari berdedikasi untuk mengidentifikasi kebutuhan, pencapaian, dan kendala, kami menemukan secara pesat berbagai ide gila dan out of the box yang akhirnya menjadi desain Rumah Es,” tutur Kevin Vipavetz sebagai fasilitator desain dan insinyur sistem senior.
Bagaimana cara rumah es ini bekerja? Halaman selanjutnya akan memberikan berbagai penjelasan beserta fungsinya.