Intisari-Online.com- Ada banyak cara merayakan malam pergantian tahun. Seperti makan bersama keluarga atau jalan-jalan ke pusat kota. Namun bagi orangtua yang memiliki anak kecil atau bayi tentu harus memikirkan banyak cara. Mengingat biasanya anak kecil atau bayi sedikit rewel pada malam hari. Nah, ini ada 4 cara mengatasi anak rewel di tahun baru.
1. Sediakan makanan ringan
Salah satu alasan bayi menangis adalah karena merasa lapar. Untuk itu, bagi yang orangtua yang memiliki bayi harap menyiapkan susu ekstra untuk bayi Anda. Sementara untuk yang memiliki anak kecil di bawah usia lima tahun, sediakanlah makanan ringan yang disukai anak Anda.
2. Ajak bermain
Ajak bermain. Jika Anda hanya merayakan malam pergantian tahun di rumah saja, bukan berarti Anda tidak bisa bermain bersama keluarga. Anda dan keluarga bisa bermain bersama. Bahkan bersama anak atau bayi Anda. Bermainlah di luar rumah dan melihat pesta kembang api yang biasanya selalu ada di malam tahun baru.
3. Mengatur waktu tidur
Mengatur waktu tidur. Selain makan, biasanya anak kecil atau bayi selalu suka tidur. Menurut ahli, jika terlalu lama membiarkan anak tidur pada siang hari, maka ia akan terjaga lebih lama pada malam hari. Peluang ia rewel pun besar. Oleh karena itu, berikan waktu tidur untuk anak atau bayi Anda. Jangan ragu untuk membangunkan anak Anda jika merasa waktu tidurnya sudah cukup. Sehingga ketika malam pergantian tahun ia bisa tidur dengan nyaman dan tepat waktu.
4. Atur suasana hati
Atur suasana hati. Jika anak Anda sudah mulai rewel ketika malam tahun baru, aturlah suasana hati anak dan lingkungan agar ia bisa tertidur. Semisal, gelapkan suasana dan ikut tertidur bersamanya. Ketika anak Anda mulai mengoceh, jangan menjawab ocehannya. Tindakan itu bisa membuat bayi terus bergerak dan aktif daripada tidur.
Paus Urbanus II dalam Konsili Clermont mengobarkan Perang Salib Pertama. Tujuan perang ini adalah merebut kembali Tanah Suci Yerusalem dari Kekhalifahan Islam.
22 November 1963: John F. Kennedy tewas ditembak
Presiden AS ke-35 John F. Kennedy ditembak saat berkendara dalam iring-iringan mobil kepresidenan di Dealey Plaza, Dallas, Texas, oleh seorang mantan Marinir AS bernama Lee Harvey Oswald.
18 November 1912: Lahirnya Muhammadiyah
Kiai Haji Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah di Yogyakarta dengan tujuan membebaskan umat Islam dari keterbelakangan ilmu pengetahuan juga membangun kehidupan yang lebih maju.
15 November 1946: Penandatanganan Perjanjian Linggarjati
Hasil dari perjanjian ini, Belanda mengakui secara de facto wilayah Republik Indonesia cuma mencakup Pulau Jawa, Pulau Sumatera, dan Pulau Madura.
13 November 1998: Tragedi Semanggi I
Tragedi Semanggi I merujuk peristiwa tertembaknya 17 orang dalam unjuk rasa menentang SI DPR/MPR November 1998 di Jembatan Semanggi dan Universitas Atmajaya. Masuk kategori pelanggaran HAM berat
12 November 1293: Kerajaan Majapahit Berdiri
Kerajaan Majapahit diakui sebagia salah satu kerajaan terbesar di Nusantara. Kerajaan ini mencapai kejayaannya ketika diperintah oleh Raja Hayam Wuruk dan Mahapatih Gajah Mada.
10 November 1963: Indonesia Menggelar GANEFO yang pertama
Games of New Emerging Forces (GANEFO) merupakan ajang olahraga yang disengaja sebagai tandingan Olimpiade. GANEFO pertama diikuti oleh 48 negara Asia, Afrika, Eropa Timur, dan Amerika Latin
10 November 1945: Pertempuran Surabaya Meletus/Hari Pahlawan
Sejak pagi, Inggris membombardir Kota Surabaya dari berbagai penjuru. Untuk menghormati jasa-jasa are-arek Surabaya, tiap 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan
7 November 2013: Wayang Diakui UNESCO/Hari Wayang
7 November 2013 UNESCO menetapkan wayang sebagai Warisan Dunia Tak Benda. Lewat Keppres 30 Tahun 2018, hari itu ditetapkan sebagai Hari Wayang Nasional
6 November 1908: Cut Nyak Dhien Meninggal Dunia
Pahlawan Nasional Cut Nyak Dhien meninggal dunia di pengasingannya di Sumedang, Jawa Barat, pada usia 60 tahun. Cut Nyak Dhien diakui sebagai salah satu pahlawan terbesar rakyat Aceh dan Indonesia.