Fakta Menarik dari Si Kue Jahe Pria yang Selalu Ada di Hari Natal

Lintang Bestari
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Kue jahe berbentuk pria ini biasanya selalu jadi hidangan Natal
Kue jahe berbentuk pria ini biasanya selalu jadi hidangan Natal

Intisari-Online.Com – Pernahkah Anda berpikir mengapa kue jahe yang selalu ada di hari Natal berbentuk seorang pria? Ternyata, ada fakta menarik dibaliknya.

Berdasarkan keterangan Carole Levin, Kepala Program Studi Abad Pertengahan di University of Nebraska-Lincoln, masa pemerintahan Ratu Elizabeth I dikenal dengan menu makan malam yang rumit. Misalnya, ada marzipan yang berbentuk seperti buah, istana dan burung. Pada masa ini, Ratu juga memiliki pembuat kue jahe yang sangat andal. Ia pun meminta dibuatkan kue jahe dengan bentuk seorang pria. “Di setiap perjamuan, Ratu selalu menghidangkan kue jahe pria ini untuk merepresentasikan pejabat asing dan orang-orang di kerajaannya,” papar Carole.

(Keluarga Ini Memasang Pohon Natal Setinggi Enam Meter di Dalam Rumahnya)

Namun, bukan hanya Ratu yang mengonsumsi kue jahe. Pada masa itu, “gingerbread men”, juga digunakan oleh praktisi obat – yang kadang disebut penyihir atau ahli sulap – sebagai ‘token cinta’ untuk para perempuan muda. “Jika perempuan-perempuan itu berhasil membuat pria idamannya makan kue jahe berbentuk laki-laki itu, maka pria tersebut dipercaya akan jatuh cinta juga kepadanya,” kata Carole.

Lalu, bagaimana akhirnya kue jahe berbentuk pria ini jadi hidangan Natal?

(Inikah Hidangan Natal di Masa Depan?)

“Kepopulerannya berasal dari keyakinan bahwa rasa jahenya bisa menghangatkan tubuh kita selama musim dingin,” kata Michael Krondl, pengarang buku Sweet Invention:A History of Dessert.

Awalnya, kue jahe ini bahkan tidak berasal dari jahe, melainkan seperti kue madu. Namun, seiring berjalannya waktu, beberapa rempah-rempah ditambahkan dan rasa jahenya pun ternyata lebih digemari karena menguatkan rasa. Secara keseluruhan, tradisi kue jahe ini berasal dari Jerman, Prancis, Belanda dan Inggris. Tambahan mentega dan krim pada kue jahe mulai terjadi di abad ke-18 dan resep tersebut bertahan hingga saat ini.

Artikel Terkait