Intisari-Online.Com – Keceriaan Natal tidak dirasakan warga Jerman yang tinggal di kota Augsburg. Sebab, mereka harus meninggalkan rumah tepat di hari Natal setelah pemerintah berusaha menjinakkan 1,8 ton bom udara sisa Perang Dunia II. Balai Kota dan katedral yang ada di kota ini ditutup.
Akibat hal ini, lima puluh empat ribu warga Augsburg harus diungsikan. Sekolah dibiarkan terbuka sebagai tempat perlindungan bagi orang-orang yang tidak bisa tinggal di tempat saudara atau temannya. Sementara itu, para warga juga bisa membawa hewan peliharaannya ke tempat perlindungan.
Polisi mengatakan, tidak ada seorang pun yang diperbolehkan berada di luar rumah pada 25 Desember, terutama di pagi hari. Tidak mungkin mengatakan dengan pasti berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengamankan bom tersebut. Setidaknya butuh berjam-jam untuk menjinakkan bom berusia 72 tahun itu hingga akhirnya bisa dibuang ke situs yang dinyatakan aman. Kejadian ini tentu saja menggagalkan rencana Natal penduduk Augsburg.
Evakuasi akibat bom ini bukan pertama kalinya dilakukan di Jerman. Sebelumnya, 45.000 warga Koblenz juga harus diungsikan pada 2011 karena ditemukannya bom sisa Perang Dunia II. Augsburg sendiri merupakan kota ketiga tertua di Jerman dan merupakan situs militer strategis Nazi pada PD II. Wilayah ini sempat hacur pada 25 Februari 1944 akibat serangan pengebom dari pasukan Inggris dan Amerika.