Tak Perlu Teriak “Om Telolet Om” untuk Dengar Suara “Telolet” di Medan

Tika Anggreni Purba
,
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Tak Perlu Teriak ?Om Telolet Om? Untuk Dengar Suara ?Telolet? Di Medan
Tak Perlu Teriak ?Om Telolet Om? Untuk Dengar Suara ?Telolet? Di Medan

Intisari-online.com—Tren “om telolet” yang kabarnya mendunia lewat dunia maya itu sebenarnya bukan cerita baru. Sebab keberadaan klakson ini sudah umum digunakan untuk bus-bus besar di beberapa wilayah di Medan.

(Ini Dia 10 Meme “Om Telolet Om” Terlucu)

Adalah kota Medan dan sekitarnya yang disebut dengan daerah sejuta klakson. Tanpa diteriaki “Om telolet om!” pun, Anda bisa mendengar suara klakson itu setiap hari. Tidak hanya dari bus, angkot pun banyak yang menggunakan klakson. Kalau dibilang polusi suara, ya. Kalau dibilang satu keunikan di tengah ramainya transportasi di kota Medan, juga ya. Tidak hanya “telolet”, juga ada “tutuuut”, “tiinn tinn”, “tilutit-tilulit”, bahkan ada klakson dengan suara anjing menggonggong/menyalak. Variasi klakson di Sumatera Utara memang unik.

Klakson “telolet” sangat khas dengan bus-bus di Medan. Khususnya bus antar kota dalam provinsi. Umumnya yang paling dikenal adalah bus trayek Medan-Berastagi-Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Satu-satunya transportasi umum yang paling banyak digunakan masyarakat dari Medan maupun sebaliknya adalah bus dengan klakson “telotet” itu.

(Video-video “Om Telolet Om” Paling Lucu, dari Anak-anak hingga Selebritas Dunia)

Tak Perlu Teriak “Om Telolet Om” Untuk Dengar Suara “Telolet” Di Medan
Namanya, bus Sinabung Jaya, Sumatera Transport (SuTra), Murni Express, dan Borneo. Dengan tampilan yang eksentrik, berbagai tulisan stiker, dan alunan musik disko menjadi ciri khas bus ini. Bayangkan betapa “riuh” bus ini ditambah pula dengan klakson “telolet”. Sebagai penumpang, sepanjang dua jam perjalanan dari Medan-Berastagi maupun sebaliknya, Anda akan puas dengan “telolet”.

Oh ya satu lagi yang unik, bus “telolet” ini juga dikendarai oleh supir yang lihai. Soalnya kondisi jalanan Medan-Berastagi-Kabanjahe berkelok-kelok dan curam. Karena itu membutuhkan komunikasi yang baik dengan kondektur bus selama di perjalanan. Jika kapan-kapan Anda naik bus ini, jangan kaget kalau supir dan kondektur menggunakan ‘bahasa’ dan ‘komunikasi’ yang mereka berdua dan Tuhan saja yang mengetahui artinya.

(Fenomena “Om Telolet Om”: Inilah 6 Remix “Om Telolet Om” Terbaik Versi Billboard)

Artikel Terkait