Advertorial
Intisari-Online.com – Pernah mendengar istilah ‘Sebenarnya, dunia ini mempunyai banyak orang baik. Tapi jika Anda tidak menemukannya satu orang pun, maka jadilah orang baik tersebut’?
Nah, istilah itulah yang dilakukan pria ini.
Pada tahun 2012, Luke Mickelson dan keluarganya membuat sebuah proyek sederhana.
Mereka membangun dan menyumbangkan ranjang susun setelah mengetahui ada anak-anak setempat yang tidur di lantai.
"Gadis kecil ini memiliki lemari pakaian, tapi itu tampak seperti sarang burung kecil. Dan itulah yang dia tiduri, itulah tempat tidurnya," kata Mickelson kepada CNN.
Baca juga:Anak Marcella Zalianty Terkena Kanker Otak, Pakai Ponsel 15 Jam Sehari juga Bisa Jadi Pemicu
"Ketika kami mengantarkan tempat tidur, dia memeluknya dan tidak bisa melepaskannya."
Terkejut mengetahui betapa luasnya kebutuhan ini, Mickelson mendirikan Sleep in Heavenly Peace, sebuah lembaga nonprofit yang membangun dan memberikan tempat tidur kepada anak-anak yang membutuhkan.
"Itu adalah pembuka mata bagi saya," kenangnya.
Lahir dan dibesarkan di Idaho, Mickelson, sekarang berusia 41 tahun, sebelumnya adalah seorang quarterback-turn-family-man sekolah menengah dengan gaji yang lumayan tinggi.
Ia juga melatih tim olahraga anak-anak. Tapi ketika dia bertemu anak-anak yang tidur di lantai, kehidupannya berubah.
"Ada anak-anak yang tidur di atas meja. Tempat tidur hanyalah kemewahan. Itulah yang membuat saya bergerak,” kata Mickelson.
Menggunakan panduan keselamatan pembuatan tempat tidur susun yang dibuat putrinya, Mickelson mulai membeli kayu dan persediaan untuk membangun tempat tidur dengan uangnya sendiri.
Dia merekrut teman dan anggota keluarga untuk membantu.
Ketika berita menyebar, minat dan keterlibatan orang lain melonjak.
Baca juga:Wahai Pecandu Gadget, Wanita Ini Diceraikan Suami di Malam Pertama Karena Sibuk Main Ponsel
"Proyek pertama itu, kami membangun 11 tempat tidur di garasi saya," katanya.
"Tahun depan, kami melakukannya 15. Kemudian itu berlipat ganda setiap tahun. Pada 2017, kami membangun 612 tempat tidur susun."
Setelah itu, Mickelson mendirikan sebuah badan amal resmi, lengkap dengan kursus pelatihan, manual konstruksi, dan cabang lokal sehingga masyarakat dapat bergabung dengan gerakan ini.
Dengan moto "Tidak ada anak yang tidur di lantai di kota kami," lembaga nirlaba ini telah membangun dan mengirimkan lebih dari 1.500 tempat tidur gratis untuk anak-anak di seluruh Amerika.
Namun seiring dengan pertumbuhan yang cepat, Mickelson dihadapkan dengan pilihan yang sulit: memajukan kariernya atau nonprofitnya.
Pada akhirnya, dia memilih yang kedua.
"Saya menemukan bahwa kebutuhan saya tidak hanya soal finansial," katanya.
"Kebutuhan yang saya miliki adalah melihat kegembiraan di wajah anak-anak, mengetahui bahwa saya dapat membuat perbedaan,” tutup Mickelson.
Baca juga:Ditinggal Suaminya 6 Minggu Setelah Menikah, Akhirnya Wanita Ini Tahu Kebenarannya 70 Tahun Kemudian