Wajah Donald Trump Digambar di Atasi Kotoran Anjing

Lintang Bestari
,
Hery Prasetyo

Tim Redaksi

Allan Adler meletakkan gambar wajah dan kutipan Donald Trump di atas kotoran anjing yang dia temui
Allan Adler meletakkan gambar wajah dan kutipan Donald Trump di atas kotoran anjing yang dia temui

Intisari-Online.Com – Bagaimana wajah Donald Trump digambar di atas kotoran anjing? Jawabannya ada pada karya Allan Adler (nama samaran), seorang desainer grafis di Miami Beach.

Presiden terpilih Amerika Serikat itu memang sering dihina sebagai kotoran anjing. Mungkin karena itu, Adler punya inspirasi saat memprotesnya. Ia meletakkan potongan gambar wajah dan kutipan Donald Trump di atas kotoran anjing. Setiap menemukan kotoran anjing, ia menancapkan tusuk gigi dengan wajah Donald Trump di atasnya. Lalu, Allan memotretnya dan mengunggah foto kotoran anjing tersebut di Facebook dengan judul “Pieces of Trump”.

Hasilnya, banyak orang yang mengomentari aksinya tersebut. Menurut Adler, Donald Trump tidak akan bisa menjadi presiden yang baik. “Saat Trump menang, saya sangat depresi. Namun, teman saya mengatakan kalau saya tidak boleh seperti itu dan sebaiknya melakukan cara agar suara saya didengar,” cerita Adler.

Dan caranya menyuarakan ketidaksukannya kepada Donald Trump adalah dengan membuat “karya seni” di atas kotoran anjing.

Adler menambahkan, menurutnya Trump banyak mengatakan hal-hal menyeramkan. Dia masih tidak habis pikir mengapa orang seperti itu bisa terpilih sebagai presiden. Adler pertama kali melakukan aksi protesnya pada 15 November. Ia bisa menemukan satu kotoran anjing per harinya.

Meskipun aksinya ini dianggap menjijikan, namun Adler merasa diuntungkan dengan cara yang dilakukannya. “Ini menjadi terapi bagi saya. Saya bisa menertawakan situasinya dan tidak terlalu depresi,” katanya.

Adler memiliki dua tujuan besar atas aksinya ini yang sangat sinistis. Pertama, ia ingin nama Donald Trump menjadi pengganti kata kotoran anjing. Misalnya: “Saya hampir menginjak Trump”, atau “Ugh, banyak sekali kotoran Trump”. Kedua, Adler ingin berkolaborasi dengan aksi protes menentang Donald Trump yang lebih besar lainnya. “Saya cukup takut dengan e-mail ancaman, tapi lucu juga kalau Trump ikut mengomentari protes saya ini,” tutupnya.