Advertorial

'Hidupkan' Kembali Bangkai Belibis, Apa yang Ingin Diketahui Ilmuwan Ini?

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah
,
Mentari DP

Tim Redaksi

Intisari-Online.com- Gail Patricelli, seorang ahli biologi telah menciptakan apa yang dia sebut "fembots".

Yakni sebuah robot betina yang terbuat dari bangkai burung belibis untuk keperluan penelitian.

Dengan seni taksidermi, atau menyumpal tubuh hewan yang sudah mati, Patricelli memodifikasi burung belibis dengan memberinya roda.

Penelitian ini didorong oleh kesadaran akan berkurangnya populasi burung belibis di Amerika.

Dilansir dari Popular Mechanics, Sabtu (9/6/2018), angka belibis telah turun dari 16 juta menjadi sekitar 200.000 juta.

Baca Juga:Catat ya Wanita, Jangan Pernah Lakukan 4 Hal Ini di Organ Intim atau Anda Akan Menyesalinya

"Ketika tidak ada belibis betina disekitar, mereka sering mencoba untuk kawin dengan apa saja," kata Patricelli.

Ini menunjukkan bahwa faktor menurunnya populasi nampaknya tidak diakibatnya oleh faktor internal.

Bahkan, Patricelli mengatakan bahwa bukanlah hal yang sulit untuk menarik belibis jantan untuk kawin dengan robotnya.

Robot taksidermi itu dilengkapi dengan roda off-road, mereka bahkan dapat bergerak dan mematuk-matuk.

Memanipulasi minat kawin adalah kunci utama penelittian Patricelli.

Awalnya Patricelli mengirimkan satu robot yang terlihat tidak tertarik kepada belibis jantan, setelah itu mengirimkan robot lainnya yang terlihat tertarik.

Hal itu dilakukan untuk mengetahui apakah burung belibis akan dengan mudah beralih kepada robot yang kedua atau tidak.

Baca Juga:Bukan Urusan Diplomasi, Ini Alasan Pangeran William Mengunjungi Israel, Sangat Mengharukan!

Langkah ini dilakukan untuk mengetahui dinamika hubungan dalam kehidupan burung belibis.

Kesimpulannya, burung belibis jantan tak akan mudah beralih ke burung yang kedua.

Patricelli dapat menguji itu dengan mengubah seberapa besar minat yang ditunjukkan dalam perilakunya.

Selain untuk mengerahui minat kawin burung belibis jantan, penelitian ini juga membantu para ilmuwan memahami di mana burung dapat merasa paling nyaman.

Sementara diketahui populasi mereka menurun akibat habitatnya yang terdegradasi oleh pencemaran lingkungan dan polusi yang disebabkan manusia.

Dengan ini diharapkan pihak berwenang dapat membuat undang-undang yang akan membiarkan burung belibis berkeliaran tanpa gangguan.

Baca Juga:Belum Ada Listrik, Teknologi Kuno Berusia 2400 Tahun Ini Mampu Mendinginkan Es di Gurun

Artikel Terkait