Intisari-Online.com - Jerapah saat ini masuk kategori “rentan” terhadap kepunahan akibat jumlah populasi yang semakin menurun dari tahun ke tahun. Menurut laporan terbaru, penurunan poupulasi jerapah ini disebabkan oleh aktivitas manusia.
Hasil penemuan ini merupakan update terbaru dari daftar hewan terancam punah yang dipublikasikan oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN). Populasi jerapah di Afrika Selatan dan Timur mengalami penurunan sebanyak 40% dalam tiga dekade terakhir. Saat ini, menurut IUCN, jumlah jerapah hanya sekitar 100 ribu. Laporan ini menyatakan bahwa perburuan liar dan kerusakan habitat jerapah akibat operasi pertanian dan pertambangan yang buruk membuat populasi hewan berleher panjang ini berkurang.
(Baca juga: Dari Daging Jerapah Sampai Rempah-rempah Khas Indonesia, Ditemukan Sisa-sisa Makanan di Kota Pompeii)
“Hewan menakjubkan ini berada pada masa kepunahan. Saya rasa, ini saatnya bagi kita untuk menyelamatkan jerapah sebelum terlambat,” ujar Julian Fennessy, perwakilan IUCN untuk pelestarian jerapah.
IUCN juga mengatakan bahwa para peneliti menemukan 700 spesies burung baru dan menambah jumlahnya menjadi 11.100. Namun, ia menambahkan, 11% dari hewan temuan baru ini juga sudah terancam kepunahan. Para ilmuwan meminta manusia untuk mengubah tingkah laku yang bisa mengakibatkan kepunahan hewan massal dan ekosistem. Pada akhirnya, jika hewan-hewan tersbeut punah, maka akan membahayakan kelangsungan hidup umat manusia.