Advertorial

Ditemukan di Israel, Gigi Berusia 400 Ribu Tahun Ini Ungkap Polusi Pertama Akibat Ulah Manusia

Muflika Nur Fuaddah
Moh. Habib Asyhad
Muflika Nur Fuaddah
,
Moh. Habib Asyhad

Tim Redaksi

Intisari-Online.com- Tim peneliti multi-nasional telah menemukan kasus polusi buatan manusia pertama di sebuah gua Israel.

Bukti itu ditemukan dalam plak gigi yang mengeras berusia 400.000 tahun.

Dari gigi itu, para peneliti dapat mengetahui polusi yang sebabkan gangguan pernapasan dan juga pencemaran lingkungan.

Gua Qesem-harta karun arkeologi

Baca Juga:Bus Terbalik, 32 Orang Alami Luka Serius, Kepala Sang Supir Alami Luka Parah

Para peneliti dari Tel Aviv University, bekerja sama dengan para ahli dari Spanyol, Inggris, dan Australia.

Mereka menemukan fosil gigi-gigi di Gua Qesem dekat Tel Aviv.

Gua ini merupakan situs arkeologi Paleolitik yang ditempati oleh manusia purba.

Baca Juga:Kapal Tenggelam di Danau Toba, Begini Cara Mudah Mengambang di Atas Air Seperti Daun

Tak hanya fosil gigi, ada artefak termasuk pisau, palu batu, kapak tangan, dan tulang dari 4.740 hewan, seperti rusa, auroch, kuda, babi, kambing, kura-kura dan badak ditemukan di sana.

Bukti paling awal kebiasaan penggunaan api

Gua Qesem juga telah menghasilkan salah satu contoh paling awal dari penggunaan api.

Baca Juga:Jimat Berumur 1.000 Tahun Ditemukan di Yerusalem, Tulisan di Atasnya Menggetarkan Hati

Argumen ini diperkuat dengan temuan sejumlah tulang yang terbakar, gumpalan tanah yang dipanaskan, dan endapan abu.

Namun bukti yang paling kuat yakni perapian berusia 300.000 tahun di tengah gua.

Meskipun para ilmuwan memperkirakan bahwa manusia purba mulai menggunakan api lebih dari satu juta tahun yang lalu, masih tidak jelas sejak kapan api mulai digunakan sehari-hari.

Berkaitan dengan itu gua Qesem membuktikan bahwa manusia mulai membiasakan menggunakan api sejak 300.000 tahun yang lalu.

Baca Juga: Suku Fore di Papua Nugini Doyan Makan Otak Manusia, Begini Akibatnya pada Tubuh Mereka

Polusi pertama

Temuan gigi itu kemudian juga ungkap bahwa manusia purba ini memiliki kualitas udara yang buruk .

Hal itu karena penggunaan api secara teratur tidak didukung oleh pengetahuan lain.

Misalnya keadaan gua yang tak memungkinkan adanya sirkulasi udara yang baik.

Baca Juga:Membohongi Dunia, 8 Propaganda Korea Utara Ini Diketahui Hasil Photoshop

"Ini adalah bukti pertama bahwa BBQ indoor pertama di dunia memiliki konsekuensi yang berhubungan dengan kesehatan," kata Profesor Barkai dari Tel Aviv University.

Orang-orang yang tinggal di Qesem tidak hanya menikmati manfaat api, namun seharusnya juga tahu bagaimana cara mengendalikan api.

Akibatnya pencemaran lingkungan yang terhirup ini mungkin memiliki efek negatif pada kesehatan manusia purba.

Baca Juga:Terbiasa Membunuh, Inilah 4 Prajurit Viking Terbengis Sepanjang Masa

Artikel Terkait