Intisari-Online.com -Sisa kehidupan manusia di Bumi tinggal seribu tahun lagi. Pernyataan itu keluar dari fisikawan Stephen Hawking dalam forum yang digelar Oxford Union di Inggris pada 14 November lalu.
Apa pasal? Menurut Hawking, risiko bencana alam akan makin meningkat sehingga ia tak yakin kehidupan manusia bertahan hingga seribu tahun ke depan di muka Bumi. Satu-satunya cara menyelamatkan manusia dari kepunahan adalah menyiapkan koloni lain di tata surya.
Baca juga:Bagaimana Stephen Hawking Mampu Bertahan Hidup dengan ALS Hingga 50 Tahun?
“Kita harus pergi ke luar angkasa untuk masa depan manusia,” kata Hawking seperti dikutip Science Alert.
Hawking mengingatkan, ancaman bencana itu bisa berupa perang nuklir, percobaan virus rekayasa genetika, atau bahkan ancaman dari peningkatan kecerdasaan buatan. Tak hanya itu, ia juga menyinggung perubahan iklim sebagai salah satu ancaman.
Kita lihat, semakin hari lahan untuk bercocok berkurang, begitu juga sumber makanan di laut yang merosot jumlahnya karena naiknya suhu laut. Oleh sebab itu, menurut ilmuwan dengan ALS ini, manusia perlu membuat rencana cadangan.
“Kita tidak akan bertahan hidup lebih dari seribu tahun lagi tanpa keluar dari planet kita yang rapuh,” tegas Hawking. Ia pun mendorong publik untuk mulai memikirkan mengenai pergi ke luar angkasa.
Sekilas kabar itu tampak mengerikan. Tapi Hawking mengatakan bahwa kita masih punya banyak waktu untuk optimistis, menghargai kehidupan, dan melakukan penelitian lebih lanjut.
Sebelumnya Hawking pernah menjelaskan pandangannya terhadap perjalanan luar angkasa di dalam buku berjudul How to Make a Spaceship. Dalam buku itu ia menulis bahwa ia percaya risiko kehidupan di Bumi terus meningkat dan pada akhirnya akan menghapus kehidupan di atasnya.