Intisari-Online.com -Terlepas dari ukurannya yang kecil, oleh beberapa ilmuwan, spesies semut Lepisiota canescens disebut bisa menguasai dunia. Semut ini bisa membentuk koloni super yang akan menyebar pesat di berbagai wilayah, menganggu ekosistem, dan menjadi hama bagi manusia.
Temuan ini terungkap dari sebuah penelitian oleh sekelompok peneliti Amerika dan Ethiopia yang telah diterbitkan dalam jurnal Insectes Sociaux. Tim ini melibatkan ilmuwan dari beberapa lembaga di Ethiopia dan AS, termasuk North Carolina Museum of Natural Sciences, University of Tulsa, Bahir Dar University, California Academy of Sciences, dan Smithsonian Institution.
Baca juga:Katak yang Ditemukan di Amazon Ini Bisa Meniru Semut dengan Sempurna
Peneliti mengamati bahwa semut dengan genus Lepisiota telah menguasai Taman Nasional Kruger Afrika Selatan. Koloni spesies semut itu menyebar di wilayah yang besar. Hal tersebut merupakan satu tanda bahwa spesies tersebut menjadi invasif.
Mereka juga mengatakan spesies semut ini merupakan koloni super terbesar yang pernah diamati di habitat aslinya. Mereka mencatat koloni super ini terbentang hingga 38 km.
“Spesies yang kami temukan di Ethiopia berpotensi menjadi spesies yang invasif,” kata D. Magdalena Sorger, Peneliti dari North Carolina Museum of Natural Sciences seperti dikutip CNBC, Jumat (25/11). “Spesies invasif menyebar dengan bantuan manusia, seiring dengan pariwisata serta perdagangan di Ethiopia yang semakin meningkat. Dan hanya dengan satu ratu saja koloni bisa terbentuk.”
Biasanya, semut membentuk koloni yang terdiri dari satu sarang dan diperintah oleh satu ratu. Namun ada 20 jenis spesies semut yang berbeda. Mereka membentuk apa yang disebut koloni super yang terdiri dari banyak sarang dan ratu. Koloni super dapat berisi miliaran individu yang berkerumun dan mampu menghapus koloni semut lain.
Misalnya saja semut Argentina, semut-semut ini memiliki koloni super yang mencakup sebagaian besar California dan sekarang berekspansi hingga Meksiko. Semut Argentina bahkan mengusir populasi semut asli. Serangan semut ini juga menyebabkan penurunan predator yang memangsa semut asli.
Semut-semut Argentina ini juga menjadi 'bagian' dari masyarakat California. Orang-orang melaporkan jika mereka merajalela di rumah, keluar dari pipa, dan bahkan di tas. Kasus lain yang terjadi adalah di Australia, di mana sebuah pelabuhan terpaksa ditutup manakala koloni semut super ditemukan di kargo.
Peneliti berharap bahwa penelitian ini akan memahami bagaimana kehidupan semut hidup di habitat alami mereka. Termasuk mencegah sebelum spesies menjadi invasif.