Advertorial

Erdogan Sindir Amerika: Kami Beli S-400 Untuk Dipakai, Bukan Disimpan di Gudang

intisari-online
,
Yoyok Prima Maulana

Tim Redaksi

Turki siap menggunakan sistem pertahanan udara S-400 kapan saja selama ada bahaya yang mengancam kedaulatan Turki.
Turki siap menggunakan sistem pertahanan udara S-400 kapan saja selama ada bahaya yang mengancam kedaulatan Turki.

Intisari-online.com - Presiden Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengeluarkan pernyataan menohok untuk Amerika dan sekutunya, NATO.

Dia menyatakan bahwa pembelian sistem pertahanan rudal S-400 dari Rusia bukanlah sekadar untuk barang koleksi.

Artinya, Turki siap menggunakan sistem pertahanan udara nan canggih itu kapan saja selama ada bahaya yang mengancam kedaulatan Turki.

"Kami membeli S-400 untuk hanya disimpan di gudang. Kami akan menggunakannya apabila dibutuhkan. Ini adalah sistem pertahanan," kata Erdogan (12/6) seperti dilansir dari RT.com.

BACA JUGA:S-400, Rudal Serba Guna yang Seharusnya Dimiliki Oleh Indonesia Demi Tunjukkan bahwa Negara Ini Sakti Mandraguna

Menurutnya, adalah hal wajar jika Turki akan memakai S-400. "Apa yang akan kami lakukan terhadapnya jika tidak menggunakan sistem pertahanan ini?" tambahnya.

Pernyataan ini menjawab kritikan Amerika dan NATO atas pembelian S-400 Rusia oleh Turki.

Menurut Barat, pembelian S-400 oleh Turki akan menjadi ancaman bagi negara-negara NATO.

Terlepas dari kemampuan S-400 yang mumpuni, Turki punya alasan kuat kenapa membeli persenjataan dari Rusia.

Turki membeli sistem pertahanan dari Rusia itu adalah agar dapat mengurangi ketergantungan terhadap pasokan persenjataan dari AS.

Pasalnya, berulangkali pembelian persenjataan dari Amerika oleh Turki dibatalkan atau setidaknya ditahan secara sepihak oleh negeri paman Sam.

"Apakah kami masih akan bergantung pada AS? Saat kami meminta kepada mereka selama bertahun-tahun, jawaban yang mereka berikan kepada kami adalah bahwa kongres tidak mengizinkan," ucap Erdogan.

Dan saat AS belum dapat memenuhi permintaan Turki, Rusia memberikan tawaran S-400 yang dianggap cukup memikat.

BACA JUGA:4 Gangster Yahudi yang Pernah Menguasai New York, Sangat Jarang 'Terjamah' Hukum Meski Terkenal Kejam

Kongres AS telah mengangkat kasus S-400 ini dan pihak senat segera melakukan pemungutan suara untuk rancangan undang-undang yang menyerukan pemberian sanksi untuk setiap pembelian sistem rudal udara Rusia itu.

Rancangan UU tersebut juga akan mengklaim penjualan serta mengiriman jet tempur canggih F-35 yang awalnya diperkirakan tiba di Turki pada 21 Juni.

AS mengancam akan menangguhkan pengiriman jet tempur itu hingga diputuskan menghapus Turki dari program kerja sama produksi F-35.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Turki Hami Aksoy mengklaim bahwa rancangan undang-undang tersebut bertentangan dengan semangat aliansi dengan AS.

Tentu saja Turki berang bukan kepalang atas kebijakan tersebut.

Dibatalkan sih boleh saja namun yang tidak etis adalah Turki sudah membayar 800 juta dolar AS (lebih dari Rp 11 triliun) untuk pesawat tersebut sementara dengan enaknya Amerika menahan pengirimannya.

"Ankara tidak akan tinggal diam jika Washington menghentikan pengiriman jet tempur," kata Juru bicara Kementerian Luar Negeri Turki Hami Aksoy .

BACA JUGA:Denjaka, Pasukan Khusus TNI AL yang Misterius dan Sering Bikin Gentar Navy Seal AS

Artikel Terkait