Ketika Santa Claus Melempar Emas ke Rumah Berisi Tiga Perawan

K. Tatik Wardayati
,
Hery Prasetyo

Tim Redaksi

Santa Claus alias St. Nicholas.
Santa Claus alias St. Nicholas.

Intisari-Online.com – Di Inggris, anak-anak memanggilnya Father Christmas. Di Jerman, ia dipanggil sebagai Kriss Kringle. Dan tentu saja, sebagian besar mengenalnya sebagai Santa Claus. Tapi tahukah Anda bahwa ratusan tahun yang lalu, Santa Claus disebut dengan nama St. Nicholas?

Ratusan tahun yang lalu, Nicholas tinggal di kota di tepi laut yang bernama Myra, sekarang dikenal sebagai Turki. Sejak Nicholas kecil, ia mencintai Tuhan lebih dari apa pun. Ia belajar keras, sering berdoa, dan mengikuti Tuhan dengan membantu orang miskin.

Baca juga:( 8 Kegiatan Bersama Orang Tersayang yang Bisa Menambah Keceriaan Natal (1)

Ada seorang pria yang tinggal di Myra yang sangat miskin. Pria ini tidak memiliki istri tapi ia memiliki tiga anak perawan dengan usia yang seharusnya sudah menikah. Pria ini begitu miskin hingga ia tidak punya uang untuk menikahkan putrinya. Nicholas mendengar kondisi pria itu. Suatu malam, Nicholas mengendap-endap pergi ke rumah pria itu dan melemparkan sesuatu melalui jendela. Itu adalah kantong yang berisi emas yang cukup untuk membayar pernikahan putri sulungnya.

Pria itu sangat gembira, apalagi putrinya. Putrinya menikah dengan senang hati, tapi ayahnya masih memiliki dua anak perempuan yang lebih muda. Nicholas kembali lagi satu malam dan melemparkan lagi sekantong emas melalui jendela. Pria itu bersuka cita tapi ia bertanya-tanya siapa yang membantunya dan mengapa.

Tentu saja, Nicholas tidak ingin orang tahu. Dia percaya bahwa yang terbaik adalah membantu orang lain tanpa membiarkan mereka tahu dia telah membantu mereka. Jika membantu orang lain dengan cara ini, itu membuktikan bahwa motivasi membantu karena benar-benar ingin membantu dan bukan karena ingin dipuji oleh orang lain.

Tapi pria itu bertekad ingin mengetahui siapa yang telah membantunya. Kini ia memiliki satu putri lagi dan tidak ada uang untuk menikahkan putri bungsunya. Ia tentu berharap ada yang membantunya lagi, terutama ia ingin mencari tahu siapa yang melakukannya. Jadi, ia mengunci jendela dan melihat dari pintu. Nicholas masih ingin membantu tapi ia tidak ingin dilihat. Oleh karena itu, di belakang rumah jauh dari pandangan pria itu, ia menjatuhkan sekantong emas untuk putri ketiganya dari cerobong asap.

Baca juga: (Kisah Keajaiban Natal )

Dengan cara ini St. Nicholas membantu orang miskin dan tidak pernah mengharapkan sesuatu sebagai imbalan atas bantuannya. Ia hanya berpikir apa yang bisa ia berikan kepada orang-orang yang membutuhkan bantuan.

Orang seperti St. Nicholas sebenarnya adalah manusia yang luar biasa dan ia diberkati oleh Tuhan karena kedermawanannya. Dalam dunia sekarang ini, banyak orang yang membantu orang lain tetapi mereka ingin diakui dalam masyarakat dan mereka ingin mendapatkan sesuatu sebagai balasannya. Tapi St. Nicholas selalu membantu orang lain dan tidak pernah mengharapkan imbalan apa pun. Hukum alam mengatakan, jika kita membantu orang lain tanpa menginginkan imbalan apa pun, kita akan menerima segala sesuatu dan tidak akan pernah menemukan kesulitan sepanjang hidup.

Artikel Terkait