Mannequin Challenge di Tengah Gempuran Peluru dan Bom di Suriah

Hery Prasetyo

Editor

Mannequin Challeng di Suriah.
Mannequin Challeng di Suriah.

Intisari-Online.com - Melakukan mannequin challenge tak harus di tempat nyaman. Di Suriah yang sedang kacau oleh peperangan pun juga bisa. Bahkan, sejumlah orang aktivis perdamaian melakukan mannequin challenge di tengah gempuran peluru dan bom, di reruntuhan perang.

Seorang lelaki yang terluka tertimbun reruntuhan bangunan akibat perang, diselamatkan oleh Syrua Civil Defence, kelompok aktivis perdamaian yang dikenal dengan Helm Putih.

Namun, mereka hanya diam saja, tak bergerak. Terang saja, karena ini hanya sebuah aksi mannequin challenge, sebuah aksi yang sedang ngetrend saat ini.

Aksi mereka divideo kemudian dilempar ke internet dan mendapat tanggapan luas. Video dirilis oleh Revolutionary Forces of Syria (RFS) untuk kampane menggugah kesadaran betapa pedih, pilu dan hancurnya kehidupan di Suriah.

Kelompok Helm Putih sendiri kini sedang mendapat simpati internasional, bahkan dinominasikan meraih Nobel Perdamaian. Mereka adalah kumpulan sukarelawan yang beranggota sekitar 3000 orang yang bekerja menyelamatkan para korban perang.

Sejak 2013, mereka bekerja mencari korban yang selamat di antara reruntuhan perang di tengah desingan peluru dan bom yang meledak di mana-mana. Sejauh ini, mereka sudah berhasil menyelamatkan ribuan orang dengan gagah berani.

Mereka menyatakan non-partisan, tak memihak kelompok manapun. Mereka murni bekerja demi kemanusiaan.

Namun, sering muncul kritik dari pro-Assad atau pro-Rusia. Mereka menuduh RFS dan Helm Putih membuat sensasi dan mencoba mencari popularitas dengan membuat akting seolah-olah melakukan penyelamatan.

Video mannequis challenge itu dibuat oleh Helm Putih dan RFS. Meski dikritik, dua organisasi tersebut tak mempersoalkannya.

"Video dan postingan yang berhubungan direkam oleh media RFS bersama Syria sukarelawan Civil Defence (Helm Putih) dengan harapan mampu menciptakan hubungan di antara horror di Suriah kepada dunia luar dengan menggunakan aksi mannwquin challenge," begitu pernyataan kelompok sukarelawan itu.

. Ini penilaian yang salah (tuduhan mencari popularitas) dan kami minta maah atas nama para sukarelawan. Video tak dishare di saluran resmi kami. Dan, kami segera melakukan tindakan untuk menegakkan kedisiplinan. Sukarelawan kami berkomitmen pada penyelamatan korban perang," tegas mereka.