Intisari-Online.com -Ilhan Omar menjadi sebuah kabar baik di tengah terpilihnya Donald Trump menjadi Preside AS. Perempuan muslim ini baru saja menjadi Somalia-Amerika pertama yang menjadi legislator di Negeri Paman Sam itu.
Omar adalah seorang aktivis muslim di Minneapolis. Perempuan 34 tahun itu memenangkan pemilihan legislator di Minnesota House pada Selasa (8/11) kemarin.
“Tetangga-tetangga saya, dan setiap orang di ruangan ini, mewakili apa yang kita inginkan sebagai negara: bersatu dalam keberagaman,” ujar Omar dalam pidato yang sudah disiapkannya, seperti dilaporkan Mashable.
Baca juga:Pasca-Donald Trump Menang, Umat Kristen dan Yahudi Lindungi Muslim Sholat
Omar lolos dari perang sipil di Somalia ketika berusia 8 tahun dan menghabiskan empat tahun di kamp pengungsian di Kenya. Ia kemudian bermigrasi ke Amerika Serikat menjelang remaja. Dengan sedikit modal berbahasa Inggris, seperti dilaporkan Star Tribune, ia dan keluarganya memutuskan tinggal di Minneapolis.
“Kita terhubung dengan masa depan yang ingin kita ciptakan,” tegas Omar.
Trump, yang sekarang Presiden AS terpilih, pernah mencoba memainkan isu tentang kekhawatirannya terhadap keberadaan imigran Somalia. Ia bahkan sempat memperingatkan tentang membesarnya jumlah imigran Somalia di wilayah itu.
Tak hanya itu, Trump juga pernah mewacanakan untuk melarang umat Islam masuk Amerika Serikat—ini terkait dengan paranoianya terhadap isu terorisme. Tapi nyatanya, islamofobia yang diserukan Trump itu rasanya tidak berguna di Minnesota. Seorang muslim, dan perempuan, memenangkan kursi legislatif di sini.
“Begitu banyak yang mencoba memecah belah kami di pemilu ini, tapi Omar telah bekerja tanpa lelah untuk membawa kita bersama-sama,” ujar Senator Patricia Torres Ray, dedengkot Demokrat Minnesota. “Saya akan menyambutnya dengan tangan terbuka.”
Omar, yang seorang ibu dari tiga anak, terakhir menjabat sebagai direktur inisiatif kebijakan di Women Organizing Women, sebuah kelompok yang mededikasikan dirinya untuk mendorong perempuan Afrika Timur untuk maju. Dalam sambutannya, ia akan melanjutkan apa yang sudah dikerjakan sebelumnya sebagai seorang aktivis.