Bom Molotov di Gereja Samarinda Melukai 4 Balita

Hery Prasetyo

Editor

Suasana Gereja Aokumene Samarinda setelah pelemparan bom molotov, Minggu (13/11/2016)
Suasana Gereja Aokumene Samarinda setelah pelemparan bom molotov, Minggu (13/11/2016)

Intisari-Online.com - Bom molotov di Gereja Samarinda, Minggu (13/11/2016) melukai empat balita. Polisi terus mendalami motif pelemparan bom di Gereja Oikumene ini, setelah tersangka pelempar tertangkap.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri, Brigadir Jenderal Pol Agus Rianto, membenarkan kabar adanya pelemparan bom molotov di depan Gereja Oikumene, Sengkotek, Samarinda, Kalimantan Timur.

Peristiwa itu terjadi pada Minggu (13/11/2016) pagi sekitar pukul 10.00 Wita. Ledakan itu yang melukai empat anak dan saat ini sudah dibawa ke Rumah Sakit Abdul Muis.

"Korban empat orang anak balita. Korban sudah dibawa ke RS Abdul Muis," ujar Agus melalui keterangan tertulis, Minggu, seperti dikutip Kompas.com.

Menurut Agus, berdasarkan informasi awal yang diterima, terduga pelaku melakukan pelemparan bom ke arah area parkir gereja.

Selain mengakibatkan korban luka, peristiwa itu juga mengakibatkan kerugian materiil berupa empat unit sepeda motor rusak berat.

Pasca-ledakan, polisi telah menangkap orang yang diduga pelaku pelemparan bom molotov. Pelaku langsung dibawa ke kantor Kepolisian Resor Kota (Polresta) Samarinda untuk diperiksa.

Sementara itu, tim Gegana dan Satuan Reserse sedang melakukan olah TKP di gereja tersebut.

"Pelaku sudah ditangkap dan sedang dilakukan pemeriksaan oleh Polresta, sedangkan tim Gegana dan Reserse sedang lakukan olah TKP," kata Agus.

Polisi juga memeriksa sejumlah saksi yang tengah berada di lokasi dan mengamankan sisa barang bukti.

Sampai saat ini belum diketahui motif dari peristiwa pelemparan bom tersebut.