Intisari-Online.com - Telah genap dua tahun pemerintahan yang dipimipin oleh Presiden Joko Widodo. Dengan Nawa Cita yang terus berjalan, forum BUMN diselenggarakan pada tanggal 3 November 2016 untuk melihat perkembangan dan masa depan salah satu agen pembangunan ini.
Berbagai rencana dijelaskan dalam forum yang bekerjasama dengan Kompas ini. Pemerintah berencana untuk membangun 52 proyek jalan tol, 17 proyek bandara, 13 proyek pelabuhan, dan 19 proyek jalan kereta api. Selain itu pembangunan waduk, dam, dan bendungan juga dilakukan untuk mendorong produksi dan menjaga ketahanan pangan.
Forum dibagi menjadi tiga sesi dengan ketahanan pangan dan logistik menjadi topik yang dibahas pertama kali. “Indonesia dalam dua tahun ini sudah banyak perubahan-perubahan yang dibuat pemerintahan, termasuk deregulasi di berbagai bidang seperti perikanan,” tutur Susi Pudjiastuti sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.
Pembangunan dalam sektor perikanan dan kelautan sendiri menjadi fokus karena sekitar 60% rakyat Indonesia berada di pesisir. Potensinya sendiri cukup besar karena penerimaan baru mencapai AS$3,85 pada tahun 2012 (sekitar Rp503 miliar).
Sedangkan sesi ketiga memiliki topik transformasi dengan para pembicara yang berasal dari Pertamina, BRI, dan Bank Mandiri. “Digital economic merupakan perbahan yang terjadi, kita mengikuti perubahan seperti e-commerce,” ungkap Aswami Syam selaku Direktur Utama BRI.
Mengikuti salah satu Nawa Cita, Aswami juga mengatakan ingin membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka kesatuan. Contohnya adalah kapal bank terapung untuk menjangkau masyarakat di daerah tertinggal.
Kini BRI telah meluncurkan satelit di tahun 2016 dengan maksud agar semua bisa mengakses keuangan dengan mudah, termasuk dalam internet. “Perubahan lainnya adalah high touch yang berarti kepuasan diberikan bank kepada nasabah, kemudian menjadi high tech dimana nasabah memberikan kepuasan pada diri sendiri,” tambah Aswami.
Forum ditutup dengan arahan oleh Rini M. Soemarno selaku Menteri BUMN. “BUMN harus bisa tangguh, kuat, lincah, dan memberikan kontribusi kepada APBN,” ungkap Rini. Di tahun 2017 BUMN sudah tidak akan mendapatkan penanaman modal dari engara dan ahrus memperkuat sendiri.
Rini juga mengatakan betapa pentingnya forum ini dengan maksud bertukar pikiran dalam pembangunan BUMN. “Kita harus memperkuat kemampuan kita untuk mendapatkan pendanaan yang membiayai proyek-proyek kedepan,” tambahnyal Harapan lainnya adalah daya saing BUMN yang harus bisa ke mancanegara setelah dianggap kuat.