Intisari-Online.com- Alkisah, di sebuah taman yang indah terlihat seorang pemuda yang sedang duduk. Diperhatikan lebih jauh, tatapan pemuda tersebut kosong walau ia melihat ke arah depan.
Tidak lama, seorang kakek tua datang menegurnya. Menanyakan apa yang menyebabkan pemuda tersebut terlihat begitu kosong.
“Apa yang sedang kau lakukan di sini wahai anak muda?” sapa si kakek tua.
Mendengar sapaan ramah itu, si pemuda tersadar dan menoleh ke samping. “Aku sedang lelah, Kek,” balas si pemuda lesu.
“Lelah? Apa yang sedang kau cari sebenarnya Nak?” tanya si kakek tua lagi.
“Aku sudah berjalan sejauh ini untuk mencari kebahagiaan. Tapi perasaan itu tidak juga kunjung aku dapatkan. Aku tidak tahu harus ke mana lagi, Kek,” jawab si pemuda pasrah.
Penjelasan itu membuat kakek tersenyum kecil. Lalu ia meminta si pemuda berdiri.
“Coba lihat ke arah sana... Di antara taman-taman itu, ada kupu-kupu, tangkaplah. Nanti kau akan mendapat jawabanmu,” ujar kakek tua. Si pemuda melihat ke atah yang ditunjung kakek. Walau ragu, ia mencoba berjalan ke arah sana.
Ternyata benar, di area taman ada banyak kupu-kupu. Sebab, taman itu dipenuhi pohon dan bunga-bunga yang indah.
Dari kejauhan si kakek melihat aksi pemuda yang sedang menangkap kupu-kupu. Mulai dari mengendap-endap sampai berlarian ke arah kupu-kupu. Namun tak satupun berhasil ia dapatkan. Melihat itu, si kakek datang mengampiri si pemuda.
“Begitukah caramu menangkap kebahagiaan?” ujar si kakek tua. Pemuda pun berhenti dari aksinya dan menatap si kakek.
“Kau sibuk berlari ke sana kemari. Menerobos tanpa peduli beberapa tanaman yang rusak dan menabrak apa saja di depanmu?”, kata si kakek tua.
“Dengarlah wahai pemuda. Kebahagiaan itu layaknya menangkap kupu-kupu. Tidak perlu kau menangkap kupu-kupu berupa fisiknya. Cukup biarkan dia berterbangan di alam semesta. Cukup tangkap keindahan dari gerakannya dipikiranmu dan simpan di hatimu baik-baik.” Tidak lama si kakek tua mengangat jarinya lalu hap! Seekor kupu-kupu cantik datang menghampiri.
Terkadang setiap orang sibuk mencari kebahagiaan. Tetapi sering kali mereka tidak menyadari bahwa sesungguhnya kebahagiaan itu tidak ke mana-mana. Sebab, ia ada di mana-mana.
Kebahagiaan bukanlah sesuatu yang bisa digenggam atau disimpan di suatu tempat. Cukup pelihara rasa syukur, maka kebahagiaan itu akan datang dengan sendirinya.