Jangan Lihat Profesinya, Tapi Dedikasinya

Agus Surono
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Meski hanya tukang cek engsel, lakukan dengan sepenuh hati.
Meski hanya tukang cek engsel, lakukan dengan sepenuh hati.

Intisari-Online.com - Cerita ini mirip dengan cerita tukang pipa yang kemudian "naik pangkat" menjadi seorang pucuk pimpinan di pabrik otomotif terkemuka dunia. Ketika memperbaiki saluran air di sebuah rumah bos otomotif, tanpa disadari sang bos terkesan oleh pelayanannya.

Cerita ini kadang diungkapkan oleh James Gwee, motivator terkenal asal negeri seberang. Tokoh utamanya adalah Tuan Lim. Ia sudah tua. Pekerjaannya sangat sederhana, tukang ngecek pintu di sebuah hotel berbintang lima di Singapura.

Berpuluh-puluh tahun ia melakoni pekerjaan yang sepertinya membosankan. Juga sangat sederhana. Hanya mengecek engsel pintu berfungsi dengan baik. Itu saja!

Namun Tuan Lim mengerjakannya dengan sepenuh hati. Disiplin. Melakukan yang terbaik.

(Baca juga: Kisah Tukang Leding Mercedes Benz)

Bagi Tuan Lim, pekerjaannya tak sebatas mengecek engsel pintu, tapi juga memastikan keamanan dan melindungi kehidupan tamu hotel.

"Tamu-tamu hotel ini adalah manajer senior atau pucuk pimpinan perusahaan besar. Jika terjadi kebakaran dan engsel pintu rusak, nyawa mereka terancam. Jika sampai meninggal, perusahaan yang mereka pimpin akan kacau. Bahkan bisa bangkrut. Jika terjadi itu, berapa banyak karyawan yang menderita? Belum lagi keluarga tamu. Istri dan anak-anaknya," kata Tuan Lim.

Wawasan Tuan Lim jauh ke depan. Ia tidak sekadar tukang engsel pintu. Meski jabatannya hanya "tukang rendahan", namun sikap mental Tuan Lim jauh melebihi tugas dan kewajibannya.

Bagaimana dengan Anda?

(Baca juga: Kisah Kebaikan Tukang Ojek Tua di Stasiun Palmerah, Jakarta)

Artikel Terkait