Intisari-Online.com --Ternyata masih ada sekitar 4,1 juta anak Indonesia putus sekolah saat ini. Begitulah data terbaru yang ditemukan oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).
Terkait ini, pemerintah, dalam hal ini Direktorat Jenderal PAUD dan Diknas telah mengirimkan data sebanyak 2,9 juta di antara mereka ke seluruh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Mereka juga diharapkan mendapatkan Kartu Indonesia Pintar.
“Dengan data yang dikirimkan itu, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota diharapkan memverifikasi data itu,” ujar Dirjen PAUD dan Binmas Kemendikbud Harris Iskandar melalui siaran pers, Kamis (20/10).
Jika sudah diverifikasi, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota tinggal menggaet satuan pendidikan atau pegiat pendidikan untuk memotivasi mereka agar kembali sekolah. Harris memastikan, jika sudah diverifikasi dan masuk ke sekolah, anak-anak tersebut mendapatkan bantuan operasional pendidikan melalui Kartu Indonesia Pintar.
“Atau paling tidak, si anak tidak sekolah mengikuti program kesetaraan, serta mengikuti kursus dan pelatihan keterampilan tertentu,” ujar Harris. “Maka itu, untuk membantu mempercepat KIP hingga ke rumah tangga sasaran, kami mohon Dinas Pendidikan di Kabupaten/Kota bekerja sama dengan pihak-pihak untuk proaktif atau jemput bola.”
Lebih lanjut, Harris memastikan, Kemendikbud akan mendorong terus agar 1,9 juta anak sekolah sisanya diverifikasi dan dapat masuk ke dalam data penerima bantuan operasional sekolah.