Aplikasi Expensify yang dapat membantu Anda mengatur keuangan.
Intisari-Online.com- Ponsel merek Android berkembang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Dengan berbagai fitur menarik sampai harganya yang terjangkau, Android menjadi salah satu ponsel wajib yang dimiliki masyarakat kini. Untuk semakin memberi kesan menarik dalam ponsel Android Anda, ada 3 aplikasi menurut Lifehack.orgv. Apa saja?
Viber
Aplikasi ini berasal dari Israel. Viber merupakan aplikasi telepon gratis. Dengan hanya menghubungkannya dengan WiFi, Anda bisa menghubungi orang lain menggunakan telepon secara gratis. Hanya saja, pihak yang menerima telepon Anda harus memiliki aplikasi ini juga. Selain bisa menelpon gratis, aplikasi ini mampu berbagi pesan, video, dan juga foto. Menariknya lagi, bahasa Indonesia merupakn satu-satunya bahasa di Benua Asia yang didukung Viber.
Google Keep
Google Keep Perusahaan raksasa Google melakukan perubahan dengan menambah Google Keep. Aplikasi ini mampu membantu para penggunanya untuk membuat catatan, merekam suara, menyimpan foto, sampai berfungsi sebagai pengingat. Tambahannya lagi, semua catatan bisa di exsport dari Google Keep ke Google Doc. Ini sangat cocok digunakan bagi mereka yang memiliki aktivitas sibuk dan sering lupa. Cukup dengan menghubungkannya ke intenet dan log in maka Anda bisa mencatat digital kesibukkan Anda.
Expensify
Expensify Jika tadi ada aplikasi telepon dan catatan, rasanya kurang jika tidak berhubungan dengan pengeluaran dan pemasukan. Dengan mendownload Expensify, masalah itu semakin mudah. Anda dapat melacak seberapa besar pengeluaran setiap saat. Terutama saat sedang bepergian. Ada fitur dalam aplikasi ini yang bernama SmartScan yang bisa mengenali segala angka dalam bon Anda lalu segera dilaporkan. Tambahan lain, aplikasi ini bisa tanpa terhubung dengan internet. Artinya bisa secara offline. Selain mengurangi jumlah kuota ini bisa membantu Anda jika memang sedang tidak ada paket internet.
Tertarik menambahkannya di ponsel Android Anda? Karena semua aplikasi di atas dapat di download secara gratis Play Store.
Paus Urbanus II dalam Konsili Clermont mengobarkan Perang Salib Pertama. Tujuan perang ini adalah merebut kembali Tanah Suci Yerusalem dari Kekhalifahan Islam.
22 November 1963: John F. Kennedy tewas ditembak
Presiden AS ke-35 John F. Kennedy ditembak saat berkendara dalam iring-iringan mobil kepresidenan di Dealey Plaza, Dallas, Texas, oleh seorang mantan Marinir AS bernama Lee Harvey Oswald.
18 November 1912: Lahirnya Muhammadiyah
Kiai Haji Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah di Yogyakarta dengan tujuan membebaskan umat Islam dari keterbelakangan ilmu pengetahuan juga membangun kehidupan yang lebih maju.
15 November 1946: Penandatanganan Perjanjian Linggarjati
Hasil dari perjanjian ini, Belanda mengakui secara de facto wilayah Republik Indonesia cuma mencakup Pulau Jawa, Pulau Sumatera, dan Pulau Madura.
13 November 1998: Tragedi Semanggi I
Tragedi Semanggi I merujuk peristiwa tertembaknya 17 orang dalam unjuk rasa menentang SI DPR/MPR November 1998 di Jembatan Semanggi dan Universitas Atmajaya. Masuk kategori pelanggaran HAM berat
12 November 1293: Kerajaan Majapahit Berdiri
Kerajaan Majapahit diakui sebagia salah satu kerajaan terbesar di Nusantara. Kerajaan ini mencapai kejayaannya ketika diperintah oleh Raja Hayam Wuruk dan Mahapatih Gajah Mada.
10 November 1963: Indonesia Menggelar GANEFO yang pertama
Games of New Emerging Forces (GANEFO) merupakan ajang olahraga yang disengaja sebagai tandingan Olimpiade. GANEFO pertama diikuti oleh 48 negara Asia, Afrika, Eropa Timur, dan Amerika Latin
10 November 1945: Pertempuran Surabaya Meletus/Hari Pahlawan
Sejak pagi, Inggris membombardir Kota Surabaya dari berbagai penjuru. Untuk menghormati jasa-jasa are-arek Surabaya, tiap 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan
7 November 2013: Wayang Diakui UNESCO/Hari Wayang
7 November 2013 UNESCO menetapkan wayang sebagai Warisan Dunia Tak Benda. Lewat Keppres 30 Tahun 2018, hari itu ditetapkan sebagai Hari Wayang Nasional
6 November 1908: Cut Nyak Dhien Meninggal Dunia
Pahlawan Nasional Cut Nyak Dhien meninggal dunia di pengasingannya di Sumedang, Jawa Barat, pada usia 60 tahun. Cut Nyak Dhien diakui sebagai salah satu pahlawan terbesar rakyat Aceh dan Indonesia.