Intisari-Online.com -Beberapa orang menyebutnya sebagai kerajaan jin dan salah satu tempat paling angker di Indonesia. Tapi itu dulu, sekarang, Alas Purwo, Bayuwangi, Jawa Timur, telah menjadi primadona pariwisata yang keindahannya tak kalah dengan sabana-sabana di Benua Afrika sana.
Taman Nasional Alas Purwo masuk wilayah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Tepatnya di Kecamatan Kalipuro, sekitar 140 kilometer dari Banyuwangi. Hutan seluas 43 ribu hektar ini sudah lama dikenal dengan cerita mistisnya.
Alas Purwo selalu menduduki peringkat deretan tempat terangker di Indonesia. Sampai saat ini, misteri tentang Alas Purwo belum terpecahkan. Jauh sebelum Indonesia merdeka, hutan ini sering disangka sebagai kerajaan jin. Menurut mitos, di dalam hutan ini terdapat 40 gua yang didatangi untuk menimba ilmu gaib. Yang paling terkenal adalah Gua Istana.
Penduduk setempat percaya bahwa gua itu digunakan sebagai ritual untuk bertemu ratu penguasa pantai selatan, Nyi Roro Kidul. Untuk itu, pengunjung yang berwisata ke tempat ini dianjurkan untuk tidak bicara kotor atau menghina apapun yang ada di sini.
Tapi di balik cerita mistisnya, sebenarnya tempat ini menyajikan pemandangan alam yang sangat indah. Menuju pintu kawasan taman nasional, pepohonan menjulang tinggi di sisi kanan dan kiri jalan. Terdapat pula pohon-pohon jati yang tumbuh rimbun di hutan produksi milik negara.
Sebelum memasuki hutan, biasanya pengunjung diminta untuk melakukan ritual kecil yang harus dilakukan di sebuah candi Hindu bernama Situs Kawitan. Memasuki hutan, terdapat Pura Luhur Giri Salaka yang masih rutin dipakai upacara keagamaan umat Hindu.
Setiap 210 hari sekali, umat Hindu rutin melaksanakan upacara keagamaan yang bernama Pagerwesi. Jauh masuk ke dalam sekitar kurang lebih dua kilometer, terdapat padang penggembalaan Sadengan. Padang ini merupakan tempat berkumpulnya para satwa taman nasional.
Mulai dari 302 jenis burung, kijang, rusa, banteng, babi hutan, lutung dan satwa lain. Burung yang dilindungi di tempat ini di antaranya alang jawa, elang ular bido, elang ikan kepala kelabu, elang laut perut putih, peregam, srigunting, ayam hutan merah, jalak putih, bangau sendang lawe, blekok sawah, dan merak hijau.
Padang sabana membentang luas. Pepohonan tumbuh subur menjadi rumah satwa liar. Tak cuma hutan dan padang rumput, ternyata di balik Alas Purwo terdapat sebuah pantai.
Setelah menembus hutan, terdapat pantai yang sangat terjaga, bersih dan indah bernama Pantai Triangulasi. Keheningan begitu terasa di tempat ini. Sesekali rusa-rusa dari dalam hutan menghampiri di tepian pantai. Untuk menuju pantai ini butuh perjuangan keras menembus semak-semak.
Begitulah Taman Nasional Alas Purwo. Tempat yang dulu dianggap sebagai kerajaan jin kini telah malih rupa menjadi destinasa wisata yang tiada duanya.(Tribunnews.com)