Intisari-Online.com - Suplemen yang tujuannya untuk membuat tubuh bertambah sehat terkadang malah membahayakan. Hal ini disampaikan oleh JoAnn Manson, MD, kepala divisi pencegahan penyakit di Brigham and Women’s Hospital di Boston dan profesor kedokteran di Harvard Medical School.
Beberapa kandungan suplemen bisa menjadi sangat berbahaya jika dikonsumsi sembarangan, antara lain:
4. Multivitamin: Bukan Pengganti Pola Makan Sehat
Sebuah studi pada Oktober 2011 yang diterbitkan dalam Archives of Internal Medicine meneliti data hampir 40.000 wanita di atas 19 tahun.
Para peneliti menemukan bahwa, rata-rata wanita yang mengonsumsi suplemen multivitamin mengalami peningkatan risiko kematian dibandingkan dengan wanita yang tidak mengonsumsi suplemen multivitamin.
Namun, penelitian yang lebih baru menyimpulkan hal yang berbeda. Studi terhadap lebih dari 8.000 pria dan wanita di atas usia 40, yang dilakukan Januari 2015 dan dimuat dalam Journal of Nutrition mengatakan, wanita yang mengonsumsi multivitamin selama tiga tahun atau lebih memiliki risiko penyakit jantung yang lebih rendah.
Bagi orang-orang yang sehat, kata Manson, multivitamin tidak pernah bisa menjadi pengganti untuk pola makan harian yanh sehat.
5. Suplemen Minyak Ikan: Pilih Ikan atau Biji Rami
New England Journal of Medicine memaparkan mengenai sebuah studi yang meneliti 6.000 orang dengan risiko penyakit penyakit kardiovaskular yang tinggi. Orang-orang ini diberik 1.000 mg suplemen Omega-3 setiap hari selama lima tahun.
Penelitian yang dilakukan pada pada Mei 2013 ini menyimpulkan, kelompok berisiko tinggi bernasib tidak lebih baik dalam hal tingkat kematian akibat kardiovaskular dibandingkan partisipan yang menerima plasebo.
Dokter setuju bahwa cara terbaik untuk mendapatkan Omega-3 Anda adalah dari makanan alami. American Heart Association Guidelines (AHA) merekomendasikan Anda mengonsumsi dua porsi ikan perminggu.
6. Kava-Kava: Bisa Membahayakan Hati Anda
Kava-kava adalah ramuan yang berasal dari akar tanaman Piper methysticum, dan biasa digunakan untuk mengobati kecemasan dan insomnia dengan hasil yang beragam.
Sebuah studi pada 2014 yang dimuat dalam Osteopathic Family Physician menemukan bahwa tumbuh-tumbuhan termasuk kava-kava bisa memainkan peran penting dalam pengobatan insomnia.
Namun, kava-kava dapat memiliki efek samping yang serius. Menurut United States National Library of Medicine, "Produk yang diberi label "mengandung kava" telah dikaitkan dengan perkembangan risiko cedera hati yang parah dan bahkan fatal."
Pada bulan Maret 2002 US Food and Drug Administration mengeluarkan peringatan tentang efek kava-kava pada hati. Kava-kava juga telah dikaitkan dengan kejang otot yang abnormal, ketika berinteraksi dengan sejumlah obat seperti antikonvulsan, obat antipsikotik, dan obat yang digunakan untuk penyakit Parkinson.
7. Soy Isolate: Hati-hati dengan Estrogen
Tahu, tempe, dan susu kedelai adalah sumber protein, serat, dan sejumlah mineral. Beberapa wanita juga mengonsumsi kedelai dalam bentuk suplemen untuk meredakan gejala menopause.
Namun, penelitian menunjukkan bahwa estrogen di dalam suplemen kedelai dapat berkontribusi terhadap peningkatan risiko kanker payudara.
The American Cancer Society mencatat, "Penelitian mengenai hubungan antara kedelai dan kanker sangat kompleks, kontroversial, dan terus berkembang."
"Jika Anda khawatir tentang risiko kanker payudara, tinggalkan suplemen kedelai dan makan saja produk kedelai alami," kata Millstine. "Asupan kedelai dari makanan belum terbukti menimbulkan efek apapun."
(Lily Turangan/kompas.com)
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR