Ini Dia, Teknologi F1 di Mobil Jalan Raya (1)

Ilham Pradipta M.

Editor

Ini Dia, Teknologi F1 di Mobil Jalan Raya (1)
Ini Dia, Teknologi F1 di Mobil Jalan Raya (1)

Intisari-Online.com -Bukan hanya sekadar ajang motorsport, balap Formula 1 (F1) juga menginspirasi pengembangan teknologi bagi mobil jalan raya. Performa mobil menjadi semakin canggih, serta pengendaranya juga semakin aman. Bagi industri otomotif dunia, keberadaan mobil-mobil F1 ini amat penting. Terutama karena teknologi yang ada di F1 banyak yang kemudian diaplikasikan ke mobil jalan raya (road car). Nah, berikut ini adalah teknologi F1 yang diadopsi oleh road car.

1. Paddle shiftMungkin Anda pernah mendengar, pada era 1980-an, ada beberapa pendapat minor soal keberadaan transmisi otomatis di kendaraan. Misalnya saja, boros bensin, harganya mahal, atau akselerasinya lambat. Ketika itu, lebih dari 90% penjualan mobil, bertransmisi manual. Ada banyak alasan untuk tidak membeli mobil matic.

Paddle shift yang kali pertama dipakai oleh tim Ferrari pada 1989, masih terus bertahan di mobil-mobil F1 zaman sekarang. Teknologi ini memang terbukti memudahkan para pembalap saat beraksi. Tak perlu repot lagi saat harus memindahkan gigi saat kendaraan melaju kencang, karena cukup dengan gerakan jari tangan. Mirip bermain video game.

Di Indonesia, teknologi serupa hadir pada 2004 di mobil Honda Jazz. Mereka menyebutnya dengan steermatic. Paddle shift baru kita temui pada Honda Jazz generasi kedua pada tahun 2008. Kini paddle shift telah diadopsi oleh berbagai produsen mobil Asia. Sebut saja Honda, Toyota, dan Mitsubishi. Seperti Honda HR-V, Mitsubishi Pajero Sport Dakar, atau Toyota Fortuner.

2. Kabin nan canggihDi ajang balap F1 Kanada pada 2007 silam, mobil BMW yang dikemudikan Robert Kubica hancur lebur. Mobil menabrak beton pembatas hingga terguling. Beruntung, pembalap dari tim Sauber itu tidak kehilangan nyawa. Ia hanya mengalami cedera ringan dan diistirahatkan selama satu balapan.

Terinspirasi dari kabin mobil F1 ini, mobil jalanan juga mengadopsi teknologinya dengan sebutan G-Force Control (G-CON).Teknologi ini menggunakan baja regangan tinggi yang dipasang pada area bodi panel serta ditambah batang pelindung baja di setiap pintu.

Pola seperti ini bertujuan untuk mencegah penumpang terimpit rangka mobil andai terjadi benturan. Dari pengujian, teknologi ini mampu menahan benturan arah depan dan samping dalam kecepatan 55km/jam. Sedangkan arah belakang, pada kecepatan 50km/jam.

G-CON mampu menyebar energi benturan secara merata ke bodi. Sehingga dampak benturan ke kabin atau penumpang juga berkurang. Struktur pada bagian depan dan belakang kendaraan juga dibuat lebih fleksibel, sehingga waktu henti kendaraan tidak terjadi secara tiba-tiba saat terjadi benturan. Dengan begitu, fatalitas saat terjadi kecelakaan bisa diminimalkan.