Intisari-Online.com – Penelitian membuktikan bahwa jika dilakukan sesekali, masturbasi dapat memberikan manfaat kesehatan. Namun, lain halnya jika sudah berupa kecanduan ataudikenal sebagai gangguan masturbasi kompulsif. Ketika ada dorongan tetap untuk masturbasi, maka akan sangat sulit untuk fokus pada hal lain. Berikut ini beberapa fakta untuk mengetahui tentang gangguan masturbasi kompulsif.
- Sama seperti pesta makan dan makan secara emosional, kesenangan karena masturbasi juga bisa menjadi buruk bagi tubuh dan pikiran.
- Dalam beberapa kasus, orang yang menderita gangguan ini mungkin merasa perlu untuk masturbasi bahkan setelah sesi berhubungan seks dengan pasangan mereka. Kecuali mereka menyentuh diri mereka tidak mendapatkan ekstasi itu lagi.
- Masturbasi kompulsif dapat mengakibatkan cedera alat kelamin dalam beberapa kasus yang jarang terjadi. Kita mungkin perlu untuk menangani bagian-bagian sensitif dengan hati-hati.
- Jika menemukan kesulitan untuk merasa ekstasi dengan pasangan dan merasa baik hanya jika masturbasi, itu berarti Anda kecanduan diri sendiri.
- Jika melakukannya lebih dari 3 – 4 kali sehari dan jika menggosok kemaluan sampai merasa sakit, Anda mungkin menderita gangguan ini.
- Para ahli kesehatan menyarankan menemukan hobi baru untuk mengisi waktu bebas, menghindari film porno, dan menemukan kesenangan pada pasangan untuk meminimalkan efek adiktif dari masturbasi.
- Sama seperti perilaku obsesif lainnya seperti OCD, depresi dan kecemasan, bahkan kompulsif masturbasi, mungkin memerlukan bantuan medis.
Nah itu lah yang terjadi apabila terlalu sering masturbasi hingga mengakibatkan gangguan masturbasi kompulsif.