Intisari-Online.com – Alkisah ada seorang pembuat pot dari tanah liat. Ia memiliki usaha yang baik tapi kadang-kadang orang mengeluh karena potnya mudah pecah.
Sekali waktu, ia bosan mendengar keluhan itu. Ia berdoa kepada Dewi. Ketika Dewi muncul, pembuat pot berkata, “Tolong biarkan saya membuat pot yang tak bisa dipecahkan, sehingga pelanggan berhenti mengeluh.”
Dewi memberkati pembuat pot itu dan menghilang. Sekarang, semua pot yang ia buat tidak mudah pecah. Maka keluhan pun berhenti tetapi pelanggan berhenti membeli pot baru karena pot lama mereka tidak cepat rusak.
Pembuat pot berdoa kepada Dewi lagi dan berkata, “Ibu, maafkan saya. Biarkan saya membuat pot seperti sebelumnya. Saya mencoba untuk melawan alam, tapi saya salah.”
Dewi mendengar doa tukang pembuat pot itu dan memenuhi keinginannya. Sekarang bisnis tembikarnya berkembang seperti sebelumnya.
Itulah mengapat dikatakan bahwa kita harus menerima hal-hal seperti yang dikatakan oleh orang lain.