Dokter-dokter di AS saat ini lebih menerima pengobatan tambahan dan alternatif seperti yoga, meditasi, olahraga pernapasan, dibandingkan beberapa waktu silam. Begitu hasil sebuah penelitian yang dilansir MyHealthNewsDaily.com.
Sekitar 3 persen orang AS menggunakan mind-body therapy (terapi jiwa-raga) seperti itu atas rujukan seorang dokter. Dr. Aditi Nerurkar dari Harvard Medical School yang ikut meneliti menyatakan bahwa bukti-bukti soal penggunaan terapi alternatif terus bermunculan.
Pada tahun 2007, 38 persen orang Amerika Serikat menggunakan pengobatan tambahan dan alternatif seperti yoga dan tai chi. Maraknya terapi jiwa-raga di AS muncul sejak tahun 2002. Namun, masih sedikit informasi siapa yang merujuk mereka untuk melakukan pengobatan alternatif. Apakah karena inisiatif sendiri, atau saran seorang dokter?
Nerurkar dan koleganya mengumpulkan informasi dari 23.000 lebih rumah tangga AS yang diambil dari Survai Wawancara Kesehatan Nasional tahun 2007. Mereka menemukan lebih dari 6,3 juta orang AS menggunakan terapi jiwa raga karena rujukan lembaga medis. Sedangkan yang berinisiatif sendiri berjumlah 34,8 juta.
Mereka yang dirujuk ke terapi jiwa-raga oleh dokter cenderung dalam keadaan lebih sakit dan sudah mencoba sistem perawatan kesehatan konvensional dibandingkan mereka yang berinisiatif sendiri.
“Apa yang bisa kita pelajari adalah bahwa pihak lembaga medis merujuk pasien mereka untuk melakukan terapi jiwa-raga sebagai langkah akhir setelah pilihan terapi konvensional gagal. Kami jadi bertanya, apakah merujukkan pasien ke terapi jiwa-raga lebih awal dalam proses pengobatan dapat mengurangi penggunaan sistem perawatan kesehatan, dan bisa jadi, lebih baik buat pasien?” kata Nerurkar.Apakah itu berarti terapi jiwa-raga bisa dijadikan sebagai alternatif pencegahan?