Mengenal Keluhan Kulit Pada Anak

K. Tatik Wardayati

Editor

Mengenal Keluhan Kulit Pada Anak
Mengenal Keluhan Kulit Pada Anak

Ruam kulit pada anak bisa terjadi ketika anak demam. Demam dan ruam umumnya disebabkan oleh virus campak, rubella, atau roseola. Bedakan ketiganya dari pola timbulnya ruam serta dari gejala yang menyertainya.

  • Campak: Demam tinggi (39 – 41oC), batuk pilek, sensitif terhadap cahaya (silau/pusing bila terkena cahaya) atau fotofobia, konjungtivitis. Saat demam masih tinggi mulai muncul ruam di dahi dan wajah (hari ke-4 – ke-5), hari berikutnya demam berkurang dan ruam bertambah di badan lalu merata hingga kaki, demam pun reda. Ruam bisa gatal, kasar dan bersisik, dalam proses penyembuhan akan menghitam (hiperpigmentasi).
  • Rubella: Demam umumnya tidak terlalu tinggi dengan gejala lebih ringan dari campak. Ruam muncul merata saat demam (hari ke-4 – ke-7).
  • Roseola: Diawali demam tinggi (gejala lain minimal) yang turun setelah 2 – 3 hari lalu muncul ruam di dada, punggung, lengan, kemudian merata ke muka, dan jarang mencapai kaki. Munculnya ruam setelah demam reda merupakan gejala khas roseola. Ruam tidak gatal. Umumnya ringan.
  • Campak, rubella, ruseola, cacar air tidak butuh obat apa pun selain penurun panas parasetamol. Jangan beri penurun panas yang mengandung asetosal/aspirin karena dapat menimbulkan sindroma reye yaitu radang hati dan radang otak akut. Jaga asupan cairan dan nutrisi, observasi keadaan umum anak. Bila kejang, sesak napas, kesadaran menurun, segera bawa anak ke rumah sakit.
  • Varicella (cacar air) pada anak kecil perjalanan penyakitnya cenderung lebih ringan dibandingkan dengan orang dewasa. Jaga agar gelembung tidak pecah dengan menggunakan bedak dan mandi (tak usah menggunakan sabun antiseptik).
  • Obat-obatan yang tidak perlu diberikan pada cacar air:
    1. Salep asiklovir: bekerja pada permukaan kulit lebih tepat untuk herpes simpleks.
    2. Asiklovir oral: efektif pada 24 jam pertama setelah timbul ruam, tidak dianjurkan penggunaannya pada anak sehat (daya tahan tubuh tidak lemah).
    3. Antibiotik: cacar air penyebabnya infeksi virus. Antibiotik hanya diberikan bila terdapat infeksi sekunder berat seperti abses atau pneumonia bakterialis.
    4. Antihistamin: tidak bisa mengurangi rasa gatal (cacar air bukan alergi).
Berhati-hatilah mendeteksi ruam pada kulit anak agar tidak salah dalam pengobatan.

(Sumber: Q & A Smart Parents for Healthy Children)