Intisari-Online.com -Beberapa rumah sakit di Indonesia sepertinya sangat tahu apa yang bakal terjadi pada 2014. Selain ada yang melenggang, bakalan banyak calon anggota legislatif yang tumbang. Jika tidak kuat ujung-ujungnya stres dan depresi. Oleh karena itu, beberapa rumah sakit ini kabarnya bakal menyediakan bangsal khusus bagi para caleg yang stres.
Yang belakangan paling ramai diberitakan adalah rusah sakit di Kalimantan Barat. Rumah sakit yang terletak di Kota Singkawang ini kabarnya siap menampung para caleg yang terbukti stres.Bumbunan Sitorus, Direktur Utama Rumah Sakit Jiwa Provinsi Kalimanta Barat, seperti dilansir dari Sinar Harapan, menyebut, perawatan mantan caleg stres tetap sesuai ketentuan yang berlaku. Misalnya, jika ada masalah keuangan, maka rumak sakit siap memberi keringanan untuk pembayaran.
Cerita hampir sama juga terjadi di Ambon. Seperti yang diberitakan Kompas.com, Jumat (14/2), Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Maluku siap menyediakan kamar VIP untuk calon anggota legislatif yang stres karena tidak terpilih. Kabarnya, rumah sakit yang berada di Kecamatan Buguala ini telah menyediakan empat kamar VIP.
Selain VIP, RSKD Maluku juga menyediakan delapan kamar kelas I dan tiga ruangan kelas III yang mempunyai daya tampung 60 pasien. menurut dr. David Santoso, TSpKJ Mars, Direktur RSKD Maluku, pola pelayanan para caleg stres sama dengan caleg lainnya.
“Tentu saja yang paling utama adalah proses diagnosa lalu kemudian akan diambil tindakan selanjutnya. Jika stresnya berat akan dirawat inap dan dilakukan terapi di rumah sakit,” ujar David.
Yang paling baru adalah Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan Kabupaten Bayuwangi. Rumah sakit yang berada di ujung selatan Pulau Jawa ini kabarnya akan membuka Poli Perawatan Penyakit Gangguan Jiwa yang akan beroperasi pada Maret 2014.
Meski secara spesifik tidak mengkhususkan bagi para pasien stres karena tidak terpilih, Taufik Hidayat, Direktur RSUD Blambangan, seperti dilansir Kompas.com, Seni (17/2), mengatakan, tidak menutup kemungkinan untuk menampung calon anggota legislatif dan juga calon bupati yang mengalami gangguan jiwa atau depresi karena gagal dipilih. (Berbagai sumber)