Sebab-sebab Menopause Prematur

Agus Surono

Penulis

Sebab-sebab Menopause Prematur
Sebab-sebab Menopause Prematur

Intisari-Online.com -Mayoritas wanita mengalami menopause - yaitu berhenti berfungsinya ovari (indung telur) - pada saat mencapai usia 40-an atau 50-an. Tapi, untuk beberapa orang, menopause datang lebih lambat, sementara untuk yang lainnya malah terjadi terlalu dini. Menopause prematur didefinisikan sebagai menopause sebelum usia 40, bahkan terjadi pada wanita usia 23 atau 24 tahun. Sekitar 1% dari seluruh populasi wanita mengalaminya.

Menopause prematur dapat terjadi karena beberapa hal. Yang paling nyata adalah akibat pengangkatan indung telur karena kanker atau kista. Dalam beberapa kasus, wanita yang menjalani hysterectomi, walaupun tanpa membuang indung telur, dapat mengalami menopause. Mengapa demikian belum ada penjelasan yang tuntas, tapi itu mungkin ada hubungannya dengan gangguan suplai darah ke ovari.

Sebab-sebab lain meliputi virus (khususnya gondok), penyakit-penyakit auto-immune (yang mengganggu kekebalan tubuh alami) seperti penyakit gondok tertentu atau kondisi kelenjar adrenalin; gangguan kromosom atau keterkaitan genetik (bila seorang wanita mengalami menopause prematur, biasanya ibu atau neneknya juga telah mengalami hal yang sama); lalu adanya kemoterapi atau radioterapi yang digunakan untuk mengobati kanker.

Bagaimanapun menurut Dr. Rodney Baber, kepala Sydney's Royal Norh Shore Hospital Menopause Clinic, dalam sebagian besar kasus, penyebabnya tidak diketahui. Wanita dilahirkan dengan sekitar 2 - 3 juta telur, yakni jumlah yang pasti akan dimiliki, meski hanya sekitar 500 di antaranya yang diovulasikan (dilepaskan tiap bulan, dibuahi, atau luruh menjadi menstruasi). Sedangkan sisanya lenyap begitu saja tanpa alasan tertentu yang belum ditemukan para ahli.

Apa pun penyebabnya, gejala-gejala menopause dapat persis sama tanpa melihat apakah si wanita mengalaminya pada usia 25 atau 55. Gejala-gejala itu misalnya rasa kepanasan, kulit dan vagina mengering, sulit tidur, ingatan yang buruk, berkeringat di malam hari, hilangnya gairah seksual, dan cepat marah. Walaupun begitu dokter masih sulit mendeteksinya. (Kesehatan Suami-Istri)